Usman Hamid Usul DPR Periode Baru Bentuk TPF Kasus Munir

Reporter

Friski Riana

Sabtu, 7 September 2019 07:43 WIB

Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, saat di acara bedah visi-misi capres - cawapres dalam bidang Hak Asasi Manusia di gedung Komnas HAM, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019. Tempo/Ryan Dwiky Anggriawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menyarankan anggota DPR periode 2019-2024 membentuk tim pencari fakta (TPF) kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. "(Anggota) DPR yang baru dapat membentuk TPF kasus Munir sebagaimana yang pernah dibentuk DPR ketika peristiwa pembunuhan Munir baru terjadi," kata Usman di KontraS, Jakarta, Jumat, 6 September 2019.

Usman mengatakan pada 2004-2005 DPR saat itu khususnya Komisi III dan I membentuk tim gabungan TPF kasus Munir. Mereka memanggil sejumlah institusi dan mendatangi sejumlah tempat dan lembaga untuk mengumpulkan fakta. Menurut Usman, kasus pembunuhan Munir sebetulnya tak sulit diungkap.

Selain anggota DPR yang baru, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga bisa memulainya dengan membuka laporan TPF yang sudah pernah diserahkan. "Dalam laporan itu indikasi-indikasi keterlibatan sejumlah orang, termasuk lembaga keamanan negara termasuk BIN diperlihatkan."

Laporan itu juga memuat saran-saran untuk pemerintah. Usman menyebut salah satunya dengan memulai langkah hukum berupa investigasi yang baru atau melanjutkannya dengan sebuah tim independen agar ada penuntasan terhadap kasus Munir.

Pemerintah juga bisa memulai kerja sama internasional pada TPF kasus Munir. Presiden maupun DPR dapat mendorong Jaksa Agung mengambil langkah hukum berupa peninjauan kembali atas putusan bebas murni terhadap Muchdi Pr, yang diduga sebagai otak pembunuhan Munir. Langkah Presiden dan DPR juga bisa mendorong Kapolri mengambil langkah dengan membentuk tim investigasi baru dalam memperoleh fakta baru.

Advertising
Advertising

Usman mengatakan Indonesia berkali-kali menggelar pemilu, banyak orang dipercaya menjalankan kekuasaan. “Tapi dua pemilu terakhir kekuasaan tidak digunakan untuk memenuhi janji dalam menegakkan hukum atas kasus Munir."

Berita terkait

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

18 menit lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Ini Permintaan Politikus PKS kepada Kemenhub

30 menit lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Ini Permintaan Politikus PKS kepada Kemenhub

Kemenhub bisa mencabut izin trayek PO yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana Depok jika menemukan adanya pelanggaran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

2 jam lalu

Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

Dalam Pilpres 2024, pemberian bansos beras oleh Jokowi dikritik lawan politik hingga kelompok sipil sebagai upaya cawe-cawe.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

3 jam lalu

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

Sejumlah pihak menyatakan pembentukan Pansel KPK menjadi ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi. Pemberantasan korupsi semakin suram?

Baca Selengkapnya

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

5 jam lalu

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

Keterangan tertulis Sekretariat Presiden menyebut Jokowi disambut lautan masyarakat saat meninjau Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

6 jam lalu

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

Jokowi resmi menghapus sistem kelas melalui Perpres Nomor 59 tahun 2024 tentang Jaminan Kesehatan atau BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

6 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

Novel Baswedan menilai dalam proses pemilihan Pansel KPK akan terlihat ada atau tidaknya keinginan Jokowi memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

6 jam lalu

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

Partai Negoro yang didirikan Faizal Assegaf dan kawan-kawan diluncurkan kemarin. Program jangka pendek mereka minta penegak hukum adili Jokowi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

6 jam lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

7 jam lalu

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

Jokowi akan umumkan Pansel KPK bulan ini. Apa itu Pansel KPK dan bagaimana aturan mengeenai pembentukannya?

Baca Selengkapnya