Presiden Targetkan 126 Juta Orang Pegang Sertifkat Tanah Rakyat

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Kamis, 5 September 2019 14:26 WIB

Presiden Jokowi menyambut Pansel Capim KPK di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 September 2019. Penyerahan sepuluh nama ke presiden ini bakal menjadi tugas terakhir pansel. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo berkomitmen untuk menuntaskan sertifikat tanah rakyat di tanah air karena sebagian besar masih belum memilikinya.

“Sertifikat tanah di seluruh tanah air di Indonesia harus 126 juta sertifikat yang mesti dipegang rakyat. Tetapi nyata nya di tahun 2015 baru 46 juta yang memiliki. Artinya yang belum pegang sertifikat tanah masih ada 80 juta,” ujarnya di Pontianak, Kamis.

Ia menyebutkan dari sisi produksi sebelumnya setahun hanya 500 ribu sertifikat. Dengan demikian dengan sisa 80 ribu yang harus disertifikasi maka butuh waktu 160 tahun baru selesai.

“Siapa yang mau menunggu 160 tahun. Itu kan lama. Itu lah yang menjadi catatan dan harus diselesaikan,” papar dia.

Untuk itu kata dia mulai akhir tahun 2016, ia telah memerintahkan Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional untuk bisa produksi sertifikat tanah menjadi 5 juta. Kemudian pada 2018 ada 7 juta dan tahun ini ditargetkan ada 9 juta sertifikat dikeluarkan.

Advertising
Advertising

“Dari beberapa tahun sebelumnya semua target terlampaui target. Artinya kita bisa. Kita targetkan pada 2025 pekerjaan yang ada bisa selesai,” kata dia.

Dengan adanya program dan percepatan sertifikasi ia tidak ingin lagi ada konflik soal lahan. Sebab selama ini ada nya konflik di tengah masyarakat tidak lepas dari faktor konflik lahan atau tanah yang tidak memiliki sertifikat.

“Hampir semua daerah di Indonesia di provinsi mana pun masih ada terjadi konflik lahan atau tanah karena tidak ada sertifikat. Hal itu yang menjadi perhatian,” kata dia.

Presiden Joko Widodo juga menegaskan bahwa target yang ada harus berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan bagi pihak yang diberikan tugas jika bekerja tidak terukur dan tidak memenuhi target bisa diganti.

“Menteri kita kasih target. Menteri beri target Kanwil BPN, kemudian dari Kanwil ke kabupaten. Kalau tidak tercapai ya ganti saja. Nama nya kerja harus begitu kalau mau berhasil. Rakyat sudah lama menunggu,” kata dia.

Berita terkait

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

21 menit lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

1 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

4 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

4 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

5 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

6 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

8 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

9 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya