NasDem Bantah Cerita Capim KPK Soal Jaksa Agung Prasetyo

Kamis, 29 Agustus 2019 10:06 WIB

Ketua Pansus RUU Pemilu Lukman Edy dan Anggota Pansus RUU Pemilu Johnny G. Plate usai mengikuti proses lobi antar fraksi di ruang rapat panitia kerja paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, 20 Juli 2017. Tempo/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G. Plate angkat suara menanggapi pernyataan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau Capim KPK Johanis Tanak yang menyeret Jaksa Agung M. Prasetyo. Johnny menilai pernyataan Johanis itu dikutip tak lengkap, tidak akurat, dan berpotensi menjadi fitnah.

Johanis sebelumnya mengaku sempat dipanggil oleh Jaksa Agung saat sedang menangani kasus dugaan korupsi yang dilakukan mantan Gubernur Sulawesi Tengah Bandjela Paliudju. Bandjela juga merupakan Ketua Dewan Pembina Partai NasDem Sulawesi Tengah.

"Dia tidak diintervensi, buktinya (Bandjela) dibawa ke pengadilan, dihukum, dipenjara. Kalau diintervensi ya pasti tidak dipenjara," kata Johnny kepada Tempo, Rabu, 28 Agustus 2019.

Klarifikasi ihwal dugaan intervensi ini disampaikan Johnny dengan menyampaikan kronologi pengangkatan Prasetyo dan penetapan tersangka Bandjela. Kata dia, Prasetyo dilantik menjadi Jaksa Agung pada 20 November 2014. Adapun Bandjela ditetapkan sebagai tersangka korupsi dua pekan sebelumnya, tepatnya 6 November 2014.

Berikutnya, pada 29 November 2014 DPW NasDem Sulteng memberhentikan sementara dan mencabut sementara status keanggotaan Bandjela. Dia resmi diberhentikan dari partai pada 2 Desember 2014, kemudian ditahan oleh Kejaksaan Tinggi pada 9 Desember 2014.

Advertising
Advertising

Johnny berujar partainya mengusung sikap antikorupsi. Kader yang terseret kasus rasuah, kata dia, langsung diberhentikan tanpa menunggu keputusan hukum berkekuatan tetap. Adapun Prasetyo, Johnny mengklaim, sudah diberhentikan dari Partai Nasdem sebelum pelantikan Jaksa Agung.

"Khusus Jaksa Agung HM Prasetyo yang bersangkutan sudah terlebih dahulu diberhentikan sebagai Kader NasDem sebelum dilakukan pelantikan sebagai Jaksa Agung," ujarnya.

Dalam ceritanya, Johanis Tanak mengaku dipanggil oleh Prasetyo. Dia kala itu menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah. Johanis menyampaikan kepada atasannya itu bahwa dalam pemeriksaan Paliudju telah memenuhi unsur tindak pidana korupsi disertai alat buktinya.

Prasetyo, kata Johanis, mengatakan bahwa Paliudju akan diangkat sebagai Dewan Penasihat Partai NasDem. Kemudian, Johanis pun menyampaikan kepada atasannya itu bahwa Prasetyo ketika dilantik menjadi Jaksa Agung dianggap tidak laik karena berasal dari partai politik.

"Saya bilang, mungkin ini momen tepat untuk membuktikan bahwa Bapak menegakkan hukum dan keadilan. Beliau katakan, 'Oh iya betul juga'," katanya dalam uji publik capim KPK, Rabu, 28 Agustus 2019.

Menurut Johanis, Prasetyo tak lama kemudian memberikan izin kepadanya untuk terus memproses Paliudju. Mantan Gubernur Sulawesi Tengah itu dianggap merugikan negara Rp 8 miliar karena penggunaan dana pos biaya operasional gubernur yang tidak disertai bukti valid.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | FRISKI RIANA

Berita terkait

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

1 hari lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

1 hari lalu

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menanggapi kemungkinan jika PKS bergabung dengan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

1 hari lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

1 hari lalu

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

Anies Baswedan menanggapi singkat wacana dirinya akan maju kembali sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

1 hari lalu

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI masih perlu pengkajian.

Baca Selengkapnya

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

1 hari lalu

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

Prabowo belum menawarkan posisi menteri untuk Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

1 hari lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Politikus PAN itu mengaku tidak khawatir jatah kursi untuk partainya di kabinet Prabowo-Gibran akan berkurang.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Reaksi Prabowo dan Gibran Saat Ditanya Peluang PDIP Merapat ke Koalisinya

2 hari lalu

Reaksi Prabowo dan Gibran Saat Ditanya Peluang PDIP Merapat ke Koalisinya

PDIP belum menentukan sikap apakah oposisi atau koalisi hingga saat ini. Apakah Prabowo dan Gibran bakal mengajak PDIP merapat?

Baca Selengkapnya