Toleransi di HUT RI ke-74 dengan Tari Keberagaman Mila Art Dance

Sabtu, 17 Agustus 2019 08:35 WIB

Mila Art Dance dari Yogyakarta sedang berlatih tari keberagaman pada Kamis, 15 Agustus 2019. Tari ini menggambungkan beberapa gerakan dari daerah lain.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dalam rangka memperingati HUT RI Ke-74, sepuluh penari muda dari studio tari Mila Art Dance nampak memperagakan beberapa tarian yang berasal dari gabungan beberapa tari nusantara.

Mereka membukanya dengan gerakan silat khas tari tradisional Minangkabau. Ada pula gerakan Kancet Papatai, tari tradisional suku Dayak Kalimantan. Gerakan lainnya adalah agem, sledet (gerakan mata), dan ngelung khas Bali. Ada juga gerakan ngiting pada tari khas Jawa, serta gerakan Sunda Kepret dan geolan.

Koreografer muda Mila Rosinta menciptakan karya seni tari kreasi berjudul Mataya Indonesia. Di studio dengan nuansa interior berwarna merah muda, Mila Rosinta melatih mereka pada Kamis, 15 Agutus 2019. Tari itu disiapkan untuk pentas pada 16 Agustus di mall Yogyakarta.

Mila melibatkan komposer Anon Suneko untuk pentas tari tersebut. “Konsepnya adalah keberagaman Indonesia, mengkreasikan gerakan tari tradisi dari sejumlah daerah,” kata Mila. Mila Art Dance sedang berlatih tari keberagaman dalam rangka HUT RI ke-74 di Yogyakarta (Tempo/Shinta Maharani)

<!--more-->

Advertising
Advertising

Mila Art Dance berdiri sejak 2015. Studio tari ini punya kelas-kelas tari tradisi, modern, dan kontemporer. Ada 22 kelas yang Mila Art Dance sediakan untuk peserta, di antaranya kelas K-pop, ballet, tari tradisional Yogyakarta, tari tradisi Bali. Seperti di sekolah tari, setiap peserta harus mengikuti ujian per semester untuk mengukur kemampuan menari

Mila mengatakan Mayata merupakan Bahasa Jawa, yakni matayo yang berarti penari. Konsepnya terinspirasi dari simbol lingkaran yang banyak ia lihat di candi. Lingkaran, kata dia, berbicara soal bagaimana membentuk energi dan berdoa. Lewat tari itulah, mereka berdoa.

Mataya Indonesia mengambil tema persatuan dalam keberagaman dengan pertunjukan tari yang memasukkan gerak tari tradisi nusantara dari Sabang sampai Merauke. Dia mencontohkan gerak tari yang menduplikasi karakter silat pada tari khas Minangkabau Sumatera, Bali, Papua, Kalimantan, Jawa.

Konsep tersebut terinspirasi dari Indonesia yang punya sejarah panjang soal keberagaman sejak zaman nenek moyang. Menurut Mila, Indonesia punya kekayaan ragam tradisi, misalnya tari yang bisa dikreasikan dengan gerak kontemporer. “Pesan dalam tari Indonesia beragam dan perbedaan itu tidak perlu dipersoalkan,” kata perempuan berumur 30 tahun itu.

Tari kreasi itu menggunakan peralatan yang menyimbolkan keberagaman. Misalnya, kipas yang berwarna warni dan kostum yang didesain Mila secara khusus mewakili sejumlah daerah. Untuk mewakili pesan keseragaman dalam tari kreasi itu, Mila melibatkan sepuluh penari dengan berbagai latar belakang.

Mereka di antaranya ada yang berasal dari Kalimantan, Jambi, dan Papua. Para penari itu juga punya latar pendidikan dari kampus yang beragam. Ada yang kuliah di Institut Seni Indonesia, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, serta siswa sekolah menengah atas.

Rini Sugianti, mahasiswi Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta memandang keberagaman sebagai suatu keindahan yang perlu dijaga. Dalam seni tari misalnya, keberagaman muncul dari beragam gerakan yang dikreasikan. Rini belajar di studio milik Mila sejak tiga tahun lalu. Bersama Mila Art Dance, Rini menyebutkan seringkali menari dengan tema-tema keberagaman. “Perbedaan dan keberagaman itu indah dan tercermin lewat tari,” kata dia.

Penari asal Kalimantan Tengah, Yulistia senang karena gerak tari khas Suku Dayak, Kancet dimasukkan dalam tari kreasi Mataya ciptaan Mila. Yulistia yang merupakan mahasiswi Jurusan Seni Tari ISI Yogyakarta menyebutkan keberagaman di Indonesia sudah ada sejak lama dan menjadi berkah.

Berita terkait

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

14 hari lalu

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Tari Klasik Odissi Ramaikan 75 Tahun Hubungan Diplomatik India-Indonesia

29 Januari 2024

Tari Klasik Odissi Ramaikan 75 Tahun Hubungan Diplomatik India-Indonesia

Kedutaan Besar India menggelar pertunjukan tari klasik Odissi di Jakarta untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Cegah Keterbelahan Umat Beragama

19 Januari 2024

Bamsoet Ajak Cegah Keterbelahan Umat Beragama

Bambang Soesatyo menuturkan segenap komponen bangsa, termasuk seluruh umat beragama, memiliki tanggungjawab yang sama untuk menumbuhkembangkan menjaga soliditas kebangsaan.

Baca Selengkapnya

5 Karakteristik Generasi Z yang Perlu Diketahui

2 Januari 2024

5 Karakteristik Generasi Z yang Perlu Diketahui

Generasi Z lahir di tengah kemajuan teknologi yang mempengaruhi sifat dan tumbuh kembang mereka.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Klaim Depok Rumah Keragaman Budaya dan Agama

26 Desember 2023

Wali Kota Klaim Depok Rumah Keragaman Budaya dan Agama

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan kotanya adalah rumah keragaman budaya dan agama

Baca Selengkapnya

Keberagaman adalah Kekuatan Indonesia

11 Desember 2023

Keberagaman adalah Kekuatan Indonesia

Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya

Baca Selengkapnya

Perjalanan 3 Masa dalam Pertunjukan Tari Omah Wulangreh Gugur Gunung Tri Kala

27 November 2023

Perjalanan 3 Masa dalam Pertunjukan Tari Omah Wulangreh Gugur Gunung Tri Kala

Wulangreh Omah Budaya kembali gelar pertunjuksn tari bertajuk Gugur Gunung "Tri Kala".

Baca Selengkapnya

Terowongan Istiqlal-Katedral Tak Kunjung Dibuka, Pengurus: Masih Ada Proyek Belum Selesai

23 November 2023

Terowongan Istiqlal-Katedral Tak Kunjung Dibuka, Pengurus: Masih Ada Proyek Belum Selesai

Terowongan Istiqlal-Katedral atau terowongan silaturahmi hingga kini belum dibuka untuk publik meski sudah selesai pembangunannya sejak 2021

Baca Selengkapnya

Ini Dia Seniman Tari yang Dianugerahi CHI Awards 2023

20 November 2023

Ini Dia Seniman Tari yang Dianugerahi CHI Awards 2023

Tahun ini, CHI Awards diberikan kepada sosok pelestari seni tari tradisional Indonesia.

Baca Selengkapnya

CHI AWARDS 2023: Merayakan Pelestari Seni Tari Indonesia, Menyemai Energi Baru untuk Warisan Budaya

17 November 2023

CHI AWARDS 2023: Merayakan Pelestari Seni Tari Indonesia, Menyemai Energi Baru untuk Warisan Budaya

Penghargaan khusus diberikan kepada Dr. (HC) Ir. H. Sukarno yang dikenal luas memiliki kepedulian dan perhatian besar pada budaya khususnya seni tari

Baca Selengkapnya