Kemarau Panjang, Yogyakarta Diselimuti Kabut Radiasi Tebal

Rabu, 14 Agustus 2019 14:24 WIB

Ilustrasi kabut. AP/Matt Rourke

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena kabut tebal menyelimuti sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Rabu pagi, 14 Agustus 2019.

Pengendara kendaraan bermotor harus berhati hati karena kabut itu membuat jarak pandang jadi amat pendek.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) DIY, Biwara Yuswantana, mengatakan bahwa fenomena kabut Yogya pagi ini merupakan fenomena alam biasa yang sering terjadi pada musim kemarau panjang seperti sekarang ini.

"Kejadian udara kabur pada hari ini disebut dengan kabut radiasi," ujar Biwara Rabu 14 Agustus 2019.

Ia menjelaskan kabut radiasi ini terbentuk pada malam hari saat terjadi pendinginan di permukaan bumi akibat proses pelepasan radiasi gelombang panjang ke atmosfer. Biasanya terjadi saat cuaca cerah.

Advertising
Advertising

Suhu udara permukaan yang sangat dingin menyebabkan uap air di atasnya mengalami pendinginan di bawah titik beku sehingga terbentuk kabut pada malam hingga pagi hari.

"Kabut radiasi ini akan hilang seiring terjadinya pemanasan di permukaan bumi yang bersumber dari penyinaran matahari," ujarnya.

Dari pantauan Stasiun Klimatologi Mlati, kejadian kabut radiasi sudah terpantau dua hari terakhir. Kejadian ini adalah wajar terjadi pada musim kemarau.

"Kabut ini tidak berbahaya bagi kesehatan," ujarnya.

Kabut ini kemungkinan tak hanya terjadi sekali. Biwara mengimbau kepada masyarakat di Yogya agar lebih berhati-hati dalam berkendara karena jarak pandang yang pendek disebabkan oleh kabut tersebut.

BPBD DIY menyatakan sebagian wilayah DIY mulai dilanda kekeringan masa puncak kemarau Agustus ini.

Berdasarkan monitoring hari tanpa hujan (HTH) berurutan umumnya wilayah D.I.Yogyakarta terjadi dalam periode 31 hingga lebih dari 60 hari.

Kondisi ini berpotensi kekeringan meteorologis atau berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang Panjang bisa bulanan, dua bulanan, hingga tiga bulanan.

"Puncak musim kemarau di wilayah Yogyakarta diperkirakan pada Agustus 2019," ujar Biwara.

Periode pancaroba atau peralihan musim kemarau ke musim hujan diperkirakan akan berlangsung di bulan September – Oktober 2019.

Peringatan dini kekeringan untuk DI Yogyakarta ditujukan terutama untuk Kabupaten Bantul, Gunungkidul juga Kulon Progo.

Berita terkait

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

7 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

19 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

20 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

5 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

7 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya