Profil Briptu Hedar, Polisi yang Tewas Dibunuh di Papua

Reporter

Andita Rahma

Editor

Purwanto

Senin, 12 Agustus 2019 20:37 WIB

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Brigadir Satu Hedar ditemukan tewas setelah disandera oleh kelompok bersenjata di Papua. Pria berumur 24 tahun ini merupakan seorang polisi reserse kriminal umum Kepolisian Daerah Papua.

Haedar telah bertugas di Kepolisian Daerah Papua selama empat tahun sejak Januari 2015. Sebelumnya, ia mengikuti pendidikan Diktuk Brigadir Polri Gasum Tahun 2014 di SPN Jayapura dan lulus dalam waktu tujuh bulan.

"Di Papua, dia pernah menjadi anggota tim kerja operasional satuan tugas terpadu Tembagapura selama sembilan bulan," Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Senin, 12 Juli 2019.

Selepas itu, almarhum tergabung dalam anggota tim kejar operasional satuan tugas kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak Jaya Distrik Sinak selama enam bulan.

Di sisi lain, Hedar menguasai bahasa Jerman. Dalam laporan data diri, penguasaan bahasa asing itu tertulis aktif.

Nama Hedar menjadi pembicaraan hari ini, 12 Agustus 2019. Ia disandera oleh kelompok bersenjata sekitar pukul 11.00 WITA. Hedar kemudian ditemukan meninggal dunia. Dedi mengatakan, Hadar disandera ketika sedang melakukan tugas bersama rekannya, Brigadir Polisi Kepala Alfonso Wakum di Kampung Usir, Kabupaten Puncak.

"Pada saat di Kampung Usir, Briptu Hedar dipanggil oleh temannya sehingga Bripka Alfonso memberhentikan kendaraannya," ujar Dedi.

Selanjutnya, pria Bugis itu menghampiri temannya tersebut. Sedangkan Alfonso menunggu di atas motor. Pada saat Hedar berbicara dengan temannya tersebut, tiba-tiba sekolompok orang datang dan langsung membawa dan menyandera Hedar. Setelah kejadian tersebut, Alfonso langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Pos Polisi di Kago Kabupaten Puncak.

Atas jasanya, Hedar pun diberi kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat dari Brigadir Polisi Satu menjadi Brigadir Polisi.

"Anggota Polri yang gugur mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa dinaikkan pangkat satu tingkat lebih tinggi," ujar Dedi.

ANDITA RAHMA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

14 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

17 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

20 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya