Demokrat Tak Masalah SBY Tak Diundang ke Kongres V PDIP

Kamis, 8 Agustus 2019 11:35 WIB

Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bercerita tentang kesedihannya pasca ditinggal sang istri, Ani Yudhoyono, di kediaman Puri Cikeas, kemarin malam. Dok. Jansen Sitindaon

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar menyebut tak masalah ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY tak diundang menghadiri Kongres V PDIP di Denpasar, Bali. Renanda mengatakan, PDIP sebagai tuan rumah berhak menentukan siapa saja yang masuk dalam daftar undangan.

"Kami sepenuhnya memandang soal siapa yang diundang dan yang tidak menjadi privilege pihak yang punya acara, dalam hal ini PDIP," kata Renanda melalui pesan singkat, Kamis, 8 Agustus 2019.

Renanda mengatakan pihaknya pun menghormati hal tersebut. Hal ini dia sampaikan sekaligus menanggapi bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan diundang ke Kongres PDIP.

"Kami menghormati kebijaksanaan pihak PDIP untuk menentukan list undangan acara Kongres PDIP," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa para ketua umum partai Koalisi Indonesia Kerja, plus PAN dan Gerindra diundang ke Kongres V PDIP. "Pak Zul absen, kami mengundang beliau dalam kapasitas Ketua MPR sekaligus Ketua Umum PAN," kata Hasto di di Hotel Grand Inna Beach, Bali, Rabu, 7 Agustus 2019.

Advertising
Advertising

Adapun Prabowo dipastikan menghadiri kongres. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini sebelumnya diundang langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di momen pertemuan Teuku Umar pada Rabu, 24 Juli lalu.

Mengenai undangan kongres, Ketua Panitia Pelaksana Kongres V PDIP I Wayan Koster sebelumnya mengatakan hal tersebut menjadi kewenangan Dewan Pimpinan Pusat. Dia juga mengaku tak tahu siapa saja yang akan diundang menghadiri forum tertinggi partai berlambang banteng itu. "Saya belum ada info, karena semua undangan merupakan kebijakan DPP," kata dia.

Selepas pemilihan presiden 2019, PDIP memang terkesan memberi karpet merah kepada Prabowo dan Gerindra untuk merapat ke pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hubungan Megawati dan Prabowo yang pernah berpasangan di pemilihan presiden 2009 dianggap turut menjadi faktor.

Sebaliknya, Demokrat yang lebih dulu disebut-sebut bakal merapat ke koalisi Jokowi malah terkesan berjarak dengan partai banteng. Hubungan Megawati dan SBY yang tak harmonis sejak pilpres 2004 juga dianggap menjadi kendala langkah Demokrat bergabung ke koalisi Jokowi.

Berita terkait

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

1 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

13 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

17 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

1 hari lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 hari lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 hari lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya