Ada Capim KPK Punya Kekayaan Lebih dari Rp 178 M, Siapa Dia?

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Minggu, 4 Agustus 2019 11:08 WIB

Peserta bersiap mengikuti tes psikologi seleksi capim KPK, di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara, Cilandak, Jakarta, Ahad, 28 Juli 2019. Tes psikologi ini merupakan tahap ketiga dari seluruh tahapan yang harus dilalui para calon pimpinan KPK. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis risalah harta kekayaan 65 calon pimpinan lembaga antirasuah periode 2019-2023 yang berasal dari penyelenggara negara. Hasilnya, ada satu calon yang memiliki harta kekayaan melebihi Rp 100 miliar. Akan tetapi, KPK enggan menyebutkan nama orang tersebut.

“Mohon maaf, kami belum bisa menyebutkan nama di sini,” kata Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN KPK, Isnaini, di dalam diskusi soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di kantornya, Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2019.

Kendati demikian, LHKPN merupakan informasi terbuka yang bisa diakses oleh masyarakat umum. KPK menyediakan akses itu melalui laman elhkpn.kpk.go.id. Ditelusuri dari situs tersebut, ternyata capim KPK pemilik harta melebihi Rp100 miliar itu adalah Kepala Departemen Pengawasan Bank 2, Otoritas Jasa Keuangan, Ariastiadi.

Arias melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada Maret 2018. Menurut laporan yang ia buat sendiri itu, Arias memiliki harta mencapai Rp178,4 miliar. Tanah dan bangunan warisan mendominasi harta mantan Direktur Pengawasan Bank 3 OJK ini, yakni Rp 177,2 miliar.

Arias memiliki 13 bidang tanah dan bangunan hasil warisan yang tersebar di Jakarta, Bandung dan Sumedang. Tanahnya yang paling mahal berada di Bandung. Dengan luas 17.625 meter persegi, harga tanahnya itu mencapai Rp67,8 miliar. Sementara yang paling murah berlokasi di Bandung Barat dengan nilai Rp2,4 miliar.

Advertising
Advertising

Di luar kepemilikan tanah, Arias juga memiliki dua buah mobil, yakni Chevrolet Trax dan Chevrolet Spin. Harga kedua mobil itu Rp370 juta. Dia memperoleh dua mobil itu dari hasil sendiri. Sementara hartanya yang lain berbentuk surat berharga senilai Rp19,25 juta, kas dan setara kas lainnya senilai, Rp2,1 miliar, serta harta dalam bentuk lainnya Rp179,7 juta. Arias memiliki hutang senilai Rp1,3 miliar.

Arias adalah satu dari 104 capim yang lolos hingga tahap tes psikologi. Tes itu sendiri sudah dilaksanakan pada Ahad, 28 Juli 2019. Hasilnya akan diumumkan pada 5 Agustus 2019. Dari 104 peserta yang ikut tes psikologi di antaranya ada 65 penyelenggara negara dan 39 orang bukan penyelenggara negara. Mereka yang berasan dari nonpejabat negara, tak punya kewajiban membuat LHKPN.

Selain satu orang yang punya harta lebih dari Rp100 miliar tadi, sebanyak 9 orang mempunyai harta dalam rentang Rp10 miliar sampai Rp 32 miliar. Paling banyak para capim memiliki harta dalam rentang Rp1 miliar sampai 10 miliar yakni 41 orang. Sebanyak 13 orang punya harta kekayaan Rp100 juta sampai Rp1 miliar. Satu orang sisanya berharta kurang dari Rp 100 juta. Dari segi frekuensi pelaporan, ada 20 orang yang melaporkan harta kekayaannya lebih dari 5 kali ke KPK. Sementara sisanya di bawah jumlah itu. Bahkan 11 orang di antaranya hanya melaporkan sekali.

Berita terkait

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

4 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

16 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

17 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

23 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya