Kata Pengacara Emirsyah Satar Akui Terima Duit Pendiri PT MRA

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Selasa, 30 Juli 2019 18:53 WIB

Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 17 Juli 2018. Emirsyah diperiksa sebagai tersangka terkait kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus SAS dan Rolls Royce pada PT Garuda Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengakui menerima sejumlah uang dari pemilik manfaat Connaught International Pte. Ltd dan juga pendiri Mugi Rekso Abadi, Soetikno Soedarjo. Namun, pengacara Emirsyah, Luhut Pangaribuan mengatakan suap itu tak terkait dengan pembelian mesin Rolls-Royce untuk maskapai Garuda.

"Itu sudah diakui oleh Emir dan itu sudah disampaikan apa adanya," kata Luhut di Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019.

Luhut mengatakan pemberian uang tersebut dilakukan setelah pembelian mesin pesawat selesai. Menurut dia, kliennya sama sekali tak mengurusi pembelian tersebut, melainkan ada tim di Garuda yang mengurus.

Menurut Luhut, pemberian uang dilakukan sebagai rasa terima kasih. Emir dan Soetikno, kata dia, sudah berteman lama. "Secara budaya Indonesia itu biasa mengucapkan terima kasih, meskipun tidak benar menurut UU korupsi," kata dia.

Emirsyah menjadi tersangka suap terkait pembelian 50 mesin pesawat Rolls-Royce Januari 2017. KPK menyangka Emirsyah menerima 1,2 juta Euro dan US$180 ribu dari Rolls-Royce melalui pendiri PT Mugi Rekso Abadi Group Soetikno Soedarjo. Soetikno merupakan pemilik manfaat dari Connaught International Pte. Ltd dan sudah ditetapkan menjadi tersangka. Selain itu, KPK juga menduga Emirsyah menerima barang senilai US$2 juta yang tersebar di Singapura, Australia dan Indonesia.

Advertising
Advertising

Dalam penyidikan, KPK menemukan puluhan rekening di luar negeri yang diduga terkait dengan bekas Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar. KPK mengidentifikasi adanya transfer dana melalui puluhan rekening tersebut. "Temuan ini kami dapatkan dari kerja sama internasional," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, di kantornya, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2019.

Luhut mengatakan rekening tersebut bukan milik kliennya. Dia menduga rekening tersebut adalah milik Soetikno. Dia mengatakan memang ada transfer uang dari rekening Soetikno di Singapura kepada kliennya. Namun, ia mengatakan kliennya telah mengembalikan uang itu ke Soetikno. Luhut mengatakan Soetikno juga sudah menyerahkan uang itu ke KPK. "Saya dengar SS sudah serahkan kepada KPK," kata dia.

Berita terkait

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

5 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

9 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

9 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

30 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 3 April 2024 dimulai dengan sederet kasus yang menyeret Robert Bonosusatya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dampak Jokowi Minta Desain Istana Wapres Direvisi, Menaker Ingatkan THR Cair H-7 Lebaran

51 hari lalu

Terpopuler: Dampak Jokowi Minta Desain Istana Wapres Direvisi, Menaker Ingatkan THR Cair H-7 Lebaran

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Rabu, 13 Maret 2024, dimulai dari instruksi Presiden Jokowi agar desain istana Wapres di IKN direvisi.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Menang Banding atas Gugatan Greylag Entities di Paris

29 Februari 2024

Garuda Indonesia Menang Banding atas Gugatan Greylag Entities di Paris

Garuda Indonesia menang banding atas gugatan Greylag Entities dalam kasus judicial release (pembebasan yudisial).

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Tebar Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen, Tersedia Lebih dari 10 Ribu Kursi

20 Februari 2024

Garuda Indonesia Tebar Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen, Tersedia Lebih dari 10 Ribu Kursi

Garuda Indonesia menghadirkan potongan harga hingga 80 persen untuk perjalanan domestik maupun internasional.

Baca Selengkapnya

Mulai 4 April 2024, Garuda Buka Rute Penerbangan Jakarta-Doha PP

7 Februari 2024

Mulai 4 April 2024, Garuda Buka Rute Penerbangan Jakarta-Doha PP

Garuda Indonesia akan mengoperasikan rute penerbangan Jakarta-Doha (pulang-pergi) mulai 4 April 2024.

Baca Selengkapnya