Rp 15,2 M Dikumpulkan untuk Bebaskan WNI dari Hukuman Mati

Jumat, 12 Juli 2019 11:00 WIB

Dubes RI, Maftuh Abegebriel bersama keluarga Ety di Majalengka pada Oktober 2018. Foto : Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Penggalangan dana diyat untuk menyelamatkan seorang warga negara Indonesia (WNI), Ety binti Toyyib Anwar, yang terancam hukuman mati di Arab Saudi berhasil mencapai angka yang ditargetkan. Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan uang yang terkumpul sejumlah SR 4 juta atau setara Rp 15,2 miliar, sesuai jumlah yang diminta ahli waris penuntut.

Baca: Ikut Protes di Usia 10 Tahun, Remaja Saudi Terancam Hukuman Mati

"Hasil penggalangan dana tersebut telah dikirimkan pada tanggal 2 Juli 2019 ke rekening yang dibuat khusus oleh Pemerintah Provinsi Mekkah untuk kepentingan sumbangan diyat kasus Ety binti Toyyib Anwar," kata Agus melalui keterangan tertulis, Jumat, 12 Juli 2019.

Ety adalah WNI yang bekerja di Kota Taif, Arab Saudi. Perempuan asal Majalengka, Jawa Barat ini dituduh menjadi penyebab majikannya, Faisal al-Ghamdi, sakit dan meninggal. Keluarga Faisal awalnya menuntut hukuman mati qisas. Setelah negosiasi panjang dan alot, kata Agus Maftuh, mereka akhirnya memaafkan dengan meminta diyat 4 juta riyal.

Agus menyebut dana Rp 15,2 miliar itu berasal dari sumbangan pelbagai pihak di Indonesia. Dia menuturkan, penggalangan dana bermula dari pertemuan dengan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat pada Oktober 2018. Pertemuan itu menyepakati penggalangan dana yang ketika itu terkumpul Rp 5 miliar. Uang itu ditampung di Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadawah Nahdlatul Ulama (LAZISNU).

Advertising
Advertising

Selama tujuh bulan, kata Agus, LAZISNU melakukan penggalangan dana dari para santri, pengusaha, birokrat, politikus, akademisi, dan komunitas filantropi. Agus berterima kasih kepada LAZISNU yang menurutnya menyumbang Rp 12,5 miliar, atau 80 persen dari total uang diyat yang diperlukan.

Menurut Agus, batas pembayaran diyat sedianya pada akhir April lalu. Karena uang belum cukup, Agus mendekati pihak ahli waris, yakni Khalid al-Ghamdi untuk meminta penambahan waktu. Tenggat pembayaran pun dilonggarkan hingga akhir Ramadan, lalu diperpanjang lagi sampai awal Juli sebelum akhirnya terkumpul dan dikirimkan ke ahli waris.

Baca: Tak Jadi Dieksekusi Mati, Remaja Arab Saudi Divonis 12 Tahun

"Dengan telah lengkapnya jumlah yang diminta oleh ahli waris, maka KBRI Riyadh sudah mengirimkan nota diplomatik kepada Kerajaan Arab Saudi dan meminta Ety binti Toyyib Anwar bisa segera dibebaskan dan dipulangkan ke Indonesia," kata Agus.

Dalam tiga tahun terakhir, Agus mengimbuhkan, KBRI Riyadh berhasil membebaskan delapan WNI dari hukuman mati tanpa tebusan diyat.

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

35 menit lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

8 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

19 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

22 jam lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

1 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

1 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

1 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

1 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya