Ketua DPD Golkar Cirebon Mengaku Dicopot Lantaran Dukung Bamsoet
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Tulus Wijanarko
Sabtu, 6 Juli 2019 17:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kota Cirebon, Jawa Barat, Toto Sunanto mengaku dicopot dari jabatannya lantaran menyatakan dukungan kepada Bambang Soesatyo untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Toto mengatakan pencopotan itu terjadi sepekan setelah dia menyampaikan dukungan kepada Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar itu.
Toto meyakini dirinya dicopot lantaran mendukung Bamsoet. Dia juga menilai pencopotan-pencopotan semacam ini memicu kegaduhan di internal partai.
Toto sebelumnya menyampaikan dukungan DPD Golkar Kota Cirebon kepada Bamsoet untuk maju sebagai calon ketua umum partai beringin. Dia memuji kinerja Bamsoet serta berharap Bamsoet tak melupakan DPD-DPD jika sudah menjadi ketua umum.
"Kami dari Kota Cirebon mendukung secara penuh pencalonan Bamsoet. Ya, mudah-mudahan dipimpin oleh Pak Bamsoet ini menjadi ada perubahan di Golkar," ujar Toto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 27 Juni 2019.
Saat ditanya ihwal perbedaan dukungan DPD Golkar Kota Cirebon dengan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Toto mengatakan DPD I dan II memiliki hak suara yang sama. Dedi Mulyadi diketahui mendukung Airlangga Hartarto untuk melanjutkan kepemimpinannya di Partai Golkar. Dedi juga menolak wacana percepatan musyawarah nasional, seperti yang disuarakan kubu Bamsoet.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menampik pencopotan itu karena dukungan Toto kepada Bamsoet. Dia mengatakan pemberhentian itu dilakukan karena ada usulan dari lima Pimpinan Kecamatan se+-Kota Cirebon. Ace berujar usulan itu sudah disampaikan kepada Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi sejak 18 Juni lalu.
"Partai Golkar ini merupakan partai yang memiliki sistem organisasi jelas. Kami tidak mungkin mengambil kebijakan tanpa landasan dan pijakan organisasi," kata Ace kepada wartawan, Sabtu, 5 Juli 2019.