Polisi Diminta Selidiki Kecelakaan Tol Cipali dari Semua Sisi

Kamis, 20 Juni 2019 08:11 WIB

Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan identifikasi bus Safari Lux Salatiga yang mengalami kecelakaan di tol Cipali KM 151, Majalengka, Jawa Barat, Senin, 17 Juni 2019. Dalam kecelakaan yang melibatkan 4 kendaraan tersebut menyebabkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia dan 45 orang menderita luka-luka. ANTARA

TEMPO.CO, Cirebon - Keluarga tersangka kasus kecelakaan Tol Cipali, Amsor, berharap polisi melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus yang menewaskan 12 orang dan puluhan orang luka-luka tersebut. Kakak Amsor, Juju, 48 tahun, meminta polisi menyelidiki isi percakapan telepon antara sopir dan kernet bus Safari.

Baca: Kecelakan Tol Cipali, Polisi Tetapkan Satu Orang Tersangka

Juju menuturkan, keluarga kaget mengetahui Amsor ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan. "Anaknya baik, enggak neko-neko. Enggak punya masalah dengan siapa pun. Makanya keluarga kaget dan syok berat," kata Juju, 48 tahun, di Desa Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu, 19 Juni 2019.

Kecelakaan itu bermula karena Amsor berusaha menyerang sopir karena hendak merebut handphone. Sebab, menurut saksi, saat itu sopir dan kernet sedang teleponan. Akibatnya bus hilang kendali dan menerobos jalur arah berlawanan, sehingga memicu kecelakaan beruntun dengan kendaraan lain, yaitu Toyota Inova, Mitsubishi Expander dan Mistsubishi Truk. Sebanyak 12 orang tewas dan 43 lainnya terluka dalam kejadian ini. Peristiwa itu terjadi pada Senin, 17 Juni 2019, sekitar pukul 01.00 WIB.

Kepada polisi, Amsor mengaku melakukan perbuatan itu karena merasa dirinya akan dibunuh. Hal itu diketahuinya dari percakapan telepon antara sopir dan kernet bus. Polisi pun akan melakukan tes kejiwaan terhadap Amsor.

Baca: Nama Korban Tewas dan Dugaan Pemicu Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Juju juga meminta polisi mendalami kasus tersebut dari semua sisi. “Tidak hanya keterangan saksi saja,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Juju pun berharap polisi juga menelusuri perbincangan Amsor dengan sopir dan kernet bus Safari sebelum kecelakaan tersebut terjadi. "Masalahnya di HP-nya itu. Penginnya diperiksa, biar jelas yang sebenarnya," katanya.

Kakak Amsor itu meyakini bahwa saksi yang duduk di belakang sopir tidak mengetahui permasalahan yang dialami adiknya. “Saksi hanya tahu bahwa sopir dan kernet telpon-telponan sebelum kecelakaan itu terjadi,” kata Juju. Padahal, kata dia, Amsor yang diincar ada di situ. “Makanya adik saya maju, bukan karena mau menyerang, tapi membela diri."

Juju menambahkan, Amsor memutuskan pulang ke Cirebon setelah dua hari tidak bekerja lagi sebagai security di Jakarta. “Mungkin karena adik saya takut dengan ancaman,” ujarnya. Namun Juju sendiri tak merinci ancaman apa yang diterima adiknya tersebut.

Terkait kondisi adiknya, Juju mengungkapkan Amsor mengalami patah tulang pada tangan dan masalah di paru-paru. “Ada tiga selang yang terpasang di dadanya,” katanya.

Baca: Sering Kecelakaan di Tol Cipali,Organda Minta LMS Evaluasi Desain

Jika batuk, Amsor mengeluarkan banyak darah. Dia belum bisa berkomunikasi. “Masih tiduran, dirawat di ICU,” kata Juju.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

5 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

12 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

16 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya