PDIP Bicara Hubungan Megawati dan SBY Selama Ini
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Rina Widiastuti
Senin, 3 Juni 2019 12:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menganggap biasa momen hangat ketika Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri bersalaman dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, seusai prosesi pemakaman jenazah Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada Ahad, 2 Juni 2019.
Baca: Momen Saat Megawati dan SBY Bersalaman di Pemakaman Ani Yudhoyono
Menurut Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno, selama ini kedua tokoh itu memang saling menghormati dan selalu menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan yang sifatnya partisan. "Sesungguhnya selama ini juga tidak ada hal luar biasa, sebagaimana sering didramatisir oleh banyak pihak," ujar Hendrawan saat dihubungi Tempo pada Senin, 3 Juni 2019.
Kendati demikian, PDIP menilai hal tersebut momen yang indah untuk memperkuat rajutan kebangsaan. "Bu Ani adalah figur yang memancarkan makna persaudaraan dan inklusivitas. Sampai di tempat peristirahatan terakhirnya, pancaran itu terpendarkan dengan melihat para pelayat yang hadir," ujar dia.
Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhir di National University Hospital pukul 11.50 waktu Singapura, kemarin. Dia berpulang di usia 67 tahun. Ani dirawat di National University Hospital Singapura sejak Februari lalu setelah divonis dokter mengidap kanker darah. Ani dimakamkan di blok M129 TMP Kalibata.
Sepanjang prosesi pemakaman, Megawati duduk sebaris dengan SBY dalam upacara pemakaman tersebut. Jarak keduanya hanya dipisahkan Ibu Negara Iriana Jokowi yang duduk persis di sebelah di tengah-tengah keduanya.
Seusai prosesi, keduanya bersalaman. Megawati tampak melempar senyum kepada SBY yang wajahnya sembab karena bersedih. "Terima kasih, Bu," ujar SBY, suara terdengar samar-samar di tengah desakan para pelayat yang mengantre ingin bersalaman mengucapkan turut berdukacita.
Baca: SBY Bersalaman dengan Megawati, Demokrat: Pertanda Baik
Kehadiran Megawati di pemakaman Ani terasa istimewa. Ini terkait hubungan Megawati dan SBY yang selama ini diketahui kurang baik. Pada akhir Juli 2018, SBY bahkan mengakui bahwa hubungannya dengan Megawati yang masih juga belum pulih sejak pemilu 2004.