BMKG Perkirakan Cuaca di Jawa-Bali Aman Saat Arus Mudik

Reporter

Fikri Arigi

Jumat, 31 Mei 2019 17:01 WIB

Konferensi Pers penanggulangan bencana oleh Tim Intelejen Bencana yang terdiri dari pakar-pakar bencana di Gedung Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta, Jumat 31 Mei 2019. Tempo/ Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geologi (BMKG), Harry T Djatmiko, memperkirakan cuaca saat arus mudik relatif aman. Intensitas hujan di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara sudah menurun, dan memasuki musim kemarau.

Baca juga: Fenomena Mudik Seusai Sahur Ubah Jadwal One Way Tol Trans Jawa

“Jadi intensitas kemaraunya itu saat ini baru memasuki awal kemarau. Yang sudah benar-benar kemarau itu di Bali dan Nusa Tenggara. Di wilayah Jawa baru awal kemarau. Jadi awal kemarau potensi hujannya audah mengalami penguranagan,” ujar Harry kepada wartawan selepas konferensi pers di Gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jalan Pramuka, Jakarta, Jumat 31 Mei 2019.

Meski kondisi cuaca berbeda di tiap wilayah suhu udara diperkirakan relatif normal. Di Jawa, kata dia, suhu normal ini berkisar antara 32-35 derajat ceclius.

Atas dasar tersebut, kata dia, selama arus mudik diperkirakan tak ada bencana khususnya bencana hidrometeorologi atau bencana yang disebabkan oleh curah hujan. “Nyaman, bukan hanya aman,” tuturnya.

Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wisnu Widjaja menambahkan bencana hidrometeorologi masih berpotensi di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Lebih spesifik diperingatkan bagi pemudik yang menempuh jalur di Sumatera bagian utara, pesisir barat, dan bagian tengah.

Advertising
Advertising

"Baru 21 persen yang ke arah kemarau berarti masih ada 79 persen itu berpotensi hujan, hujan ini berpotensi tanah longsor atau banjir," ujar Wisnu di lokasi. "Ada potensi untuk terjadi hujan dan bisa memicu longsor. Itu yang perlu hati-hati.”

Berdasarkan data BNPB, bencana yang paling banyak mengakibatkan korban jiwa selama 2019 adalah bencana hidrometeorologi. Seperti banjir dan longsor di Sulawesi Selatan, yang meliputi 10 Kabupaten Kota pada 22 Januari 2019. Dampaknya 82 orang meninggal, 3 orang hilang, dan 47 orang luka-luka.

Kemudian, banjir dan tanah longsor di Sentani, Papua. Pada tanggal 16 Maret 2019 dengan dampak 112 orang meninggal, 7 orang hilang, 965 orang luka-luka.

Baca: Mudik H-5, Jumlah Penumpang Semua Moda Transportasi Merosot

Selanjutnya, banjir dan tanah longsor di Bengkulu meliputi 90 Kabupaten Kota pada tanggal 27 Maret 2019. Dampaknya 24 orang meninggal, 4 orang hilang, dan 4 orang luka-luka.

Berita terkait

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

10 jam lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

11 jam lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

12 jam lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

18 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

19 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

20 jam lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

1 hari lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya