Ribuat pelayat menghadiri pemakaman Ustaz Arifin Ilham di Pondok Pesantren Az Zikra, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 23 Mei 2019. Lantunan doa dan tangis haru ribuan pelayat mewarnai pemakaman Arifin Ilham. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj merasa kehilangan atas meninggalnya Arifin Ilham. Dia pun mengingat pengalamannya bersama dengan Arifin Ilham ke Libya.
"Saya pernah bersama dengan dia ke Libya menghadiri undangan presiden Khadafi. Beliau orang yang sangat sederhana sekali," ujar Said di Kantor PBNU, Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Mei 2019.
Ia mendoakan segala amal ibadahnya bisa diterima oleh Allah.
"Kita sangat kehilangan sosok yang selalu mengajak umat Islam untuk berzikir , bertaubat, bertakbir, bertasbih, bertahmid tanpa takbir politik tapi karena Allah," ungkap dia.
Arifin Ilham menghembuskan nafas terakhirnya di Penang, Malaysia pada Rabu 22 Mei 2019 malam, setelah didiagnosa mengidap penyakit kanker getah bening.
Arifin Ilham dimakamkan di Pondok Pesantren miliknya, ponpes Az-Zikra di Desa Cibadung, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor pada Kamis 23 Mei 2019 sekitar pukul 21.00.
Said Aqil Tersinggung Larangan Buka Puasa Bersama, Minta Jokowi Cabut Aturan Itu
26 Maret 2023
Said Aqil Tersinggung Larangan Buka Puasa Bersama, Minta Jokowi Cabut Aturan Itu
Said Aqil Siradj mengaku tersinggung dengan arahan Presiden Jokowi soal larangan buka puasa bersama pejabat. Said menyebut tidak ada negara Islam selain Indonesia yang mempersoalkan buka bersama