Lokasi Pemindahan Ibu Kota, Ini Kota-kota yang Dianggap Layak

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Amirullah

Selasa, 30 April 2019 09:25 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan terminal Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 8 April 2019. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana melakukan pemindahan ibu kota ke luar Jawa saat memimpin rapat terbatas yang diadakan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 29 April 2019. Jokowi menjatuhkan pilihannya ini ketika disodori tiga alternatif oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yaitu ibu kota tetap di Jakarta, di Jabodetabek, atau di luar Pulau Jawa.

Baca: Di Balik Keputusan Jokowi Pilih Pengganti Ibu Kota di Luar Jawa

Dari ketiga alternatif tersebut, Jokowi memilih alternatif terakhir untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa. "Kalau saya, alternatif satu dan dua sudah tidak," katanya.

Pemindahan ibu kota, kata Jokowi, bukan wacana baru. Sejak era presiden pertama, Soekarno hingga era-era presiden lainnya gagasan itu selalu timbul tenggelam. Padahal ia meyakini pemindahan Ibu Kota dapat menjadi antisipasi perkembangan negara pada masa yang akan datang.

"Saya kira kita contohkan banyak sekali, baik Malaysia, Korea Selatan, Brasil, Kazakhstan. Kita ingin kita berpikir visioner untuk kemajuan negara ini," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sejauh ini, terdapat beberapa kota yang sempat disebut-sebut cocok sebagai lokasi ibu kota baru:

1. Palangka Raya

Kota seluas 2.679 kilometer persegi di Kalimantan Tengah ini sempat disebut-sebut sebagai Ibu Kota baru di era Presiden Soekarno. Saat meresmikan Palangka Raya sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah pada 1957, Soekarno menyatakan ingin merancangnya menjadi ibu kota negara. Hal itu menurut Bung Karno sudah tertuang dalam masterplan yang ia buat sendiri dalam pembangunan kota tersebut pada masa kemerdekaan.

Selain itu dalam laporan milik Tim Nawa Cipta, Bappenas, pada tahun 2018 lalu, bersama kawasan tengah pantai utara Pulau Jawa (Indramayu, Cirebon, Brebes), Palangka Raya menjadi lokasi yang disarankan menjadi lokasi ibu kota.

2. Jonggol

Di era kepemimpinan Soeharto, gagasan pemindahan ibu kota muncul kembali dengan mengusulkan daerah Jonggol, Bogor, Jawa Barat, sebagai ibu kota negara. Jonggol memang memiliki lahan kosong yang cukup luas. Jaraknya yang hanya 60 kilometer dari Jakarta pun relatif mudah dijangkau. Ini juga membuat Jonggol dianggap pilihan yang paling realistis untuk lokasi ibu kota.

Menurut penilaian Bappenas dalam laporan Tim Nawa Cipta, daerah Jonggol yang termasuk di kawasan daratan tengah Barat Pulau Jawa, memiliki skor yang tergolong baik yakni 148. Skor ditentukan oleh posisi strategis secara geografis dan dikaitkan dengan kondisi fiskal. Skor terendah di Pulau Jawa ada di wilayah pantai timur Jawa, tertinggi di pantai utara kawasan tengah.

3. Jawa Barat

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan wilayah Jawa Barat bagian utara atau timur menarik sebagai calon ibu kota baru. Airlangga mengatakan kajian ibu kota negara yang baru menarik dikaji terkait dengan era digitalisasi. Calon ibu kota itu harus dipikirkan sejak sekarang menuju Indonesia 2045.

“Studi (ibu kota) di Kalimantan masih bisa dikaji lagi, mana tempat lain yang lebih efisien,” katanya di Aula Barat Institut Teknologi Bandung, Senin, 29 April 2019.

Airlangga mengatakan, Jawa Barat merupakan daerah yang ekonominya berbasis industri hingga mencapai hampir 40 persen. Ia menyebut Karawang, Bekasi, dan Purwakarta sebagai Detroit versi Indonesia, pengekspor produk otomotif dan elektronik. Selanjutnya ia menyebut wilayah Indramayu, yang sudah ditopang infrastruktur Bandara Internasional Kertajati.

4. Mamuju

Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah menyatakan Mamuju, Sulawesi Barat, menjadi Kota yang tepat sebagai ibu kota baru. Alasannya karena kota ini berada di tengah-tengah negara.

"Kebanyakan (negara tetangga) mengambil tempat yang persis di tengah negara. Tahu tidak kota apa yang persis di tengah Indonesia? Mamuju," ujar Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 25 April 2017.

Ia menjelaskan, sejumlah negara tetangga memilih ibu kota di tengah negara karena dianggap strategis. Lebih jelasnya, dengan ibu kota berada di tengah negara, pemerintah lebih mudah membagi perhatian ke wilayah-wilayah lainnya alias lebih adil.

Baca: Jokowi Ingin Pindahkan Ibu Kota, Bagaimana Nasib Jakarta?

5. Kalimantan

Andrinof Chaniago yang sempat menggawangi Tim Visi Indonesia 2033, pada 2013 lalu menyebut Kalimantan adalah lokasi yang baik untuk memeratakan pembangunan. Ia menyebut Kalimantan sebagai ibu kota dapat memanfaatkan potensi air dan sumber daya alam lain di sana, mempercepat pembangunan di Indonesia Timur, menciptakan mesin penggerak keseimbangan antar wilayah dalam pertumbuhan ekonomi, dan pemanfaatan lahan menganggur, dan lainnya.

FIKRI ARIGI | FRISKI RIANA | ANWAR SISWADI

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

7 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

7 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

9 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

13 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

14 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

16 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

17 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

17 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

18 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

18 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya