Ketua Perhimpunan Survei: Quick Count Seperti Koki Masak Rendang

Minggu, 21 April 2019 07:02 WIB

Ratusan pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo alias Jokowi - Ma'ruf Amin merayakan kemenangan Pemilu 2019 berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count Poltracking Indonesia di Bundaran HI, Jakarta, Rabu, 17 April 2019. Pendukung Jokowi melakukan pawai dengan bendera besar. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) Philip J. Vermonte mengibaratkan pengambilan sampel dalam hitung cepat atau quick count dan exit poll seperti memasak rendang.

Baca: Persepi Tantang Balik Kubu Prabowo Buka Sumber Dana

Ia menuturkan seorang koki tak perlu memakan satu kuali rendang untuk mengetahui apakah bumbu di masakan tersebut sudah pas atau belum. Menurut Philip, sang koki cukup mengambil satu ujung sendok rendang untuk mewakili rasa keseluruhan masakan.

“Hitung cepat sebetulnya mirip kegiatan kita sehari-hari, namun dilakukan dengan lebih saintifik untuk mengumpulkan data dalam hitung cepat dan exit poll,” kata Philip di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 April 2019.

Sepuluh lembaga survei yang tergabung dalam Persepi membuka data mereka mengenai pelaksanaan hitung cepat dan exit poll dalam pemilihan presiden 2019. Pembukaan data ini dilakukan setelah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melaporkan 6 lembaga survei karena dianggap menyesatkan.

Advertising
Advertising

“Melalui ekspose data hari ini teman-teman bisa melihat bagaimana hitung cepat dan exit poll dilakukan,” kata Philip.

Sepuluh lembaga survei yang membuka data hitung cepat hari ini di antaranya Charta Politika, Indikator, Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Saiful Mujani Research Center (SMRC) dan Poltracking, Selain itu, Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Indo Barometer, Cyrus Network, Populi Center dan Konsep Indonesia turut membuka data penghitungan cepat mereka.

Dalam acara yang digelar di Hotel Morissey, Menteng, Jakarta tersebut, sepuluh lembaga survei ini menempati stan yang dilengkapi layar televisi. Dalam layar tersebut, mereka menampilkan data mengenai tempat pemungutan suara tempat mengambil contoh, bagaimana para pengumpul data dilatih.

Mereka juga menampilkan contoh formulir C1 yang dikumpulkan di lapangan. Selain itu, mereka turut menjelaskan bagaimana metodologi pengambilan sampel TPS hingga akhirnya muncul persentase dalam hitung cepat. “Mungkin kegiatan survei adalah kegiatan persepsi publik, tapi quick count bukan, karena datanya diambil dari hasil yang nyata di TPS,” kata Philip.

Di sisi lain, Philip mempertanyakan validitas data yang dipakai BPN dalam melakukan exit poll. Dalam exit poll internal, BPN mengklaim Prabowo Subianto - Sandiaga mendapatkan 55,4 persen suara, sementara Jokowi-Maruf 42,8 persen.

Simak juga: Sepuluh Lembaga Survei Buka Data Hitung Cepat Pilpres 2019

Hal ini berbanding terbalik dari hasil quick count maupun exit poll lembaga survei yang menyatakan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin mendapatkan jumlah suara lebih banyak ketimbang Prabowo - Sandiaga. “Yang minta kami buka data, mau buka datanya enggak?” kata Ketua Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS itu.

Berita terkait

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

1 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

1 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

2 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

3 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

3 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

5 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

5 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

6 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

6 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya