Soal #JusticeForAudrey, KPPAD Minta Pemberitaan Media Tak Vulgar

Rabu, 10 April 2019 07:19 WIB

Ilustrasi tindak kekerasan. 123rf.com

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalimantan Barat meminta media tak vulgar dalam memberitakan tentang kasus penganiayaan terhadap anak. Pernyataan ini disampaikan terkait dengan kabar penganiayaan siswi SMP oleh belasan siswa SMA sehingga memicu munculnya tagar #JusticeForAudrey di jagat media sosial.

Baca: Penganiayaan Siswi SMP, Petisi #JusticeForAudrey Tembus 1,8 Juta

Ketua KPPAD Kalimantan Barat Eka Nurhayati Ishak menuturkan ada salah satu media di kota Pontianak yang memberitakan penganiayaan tersebut secara vulgar. Padahal, kata Eka, baik pelaku maupun korban masih di rentang usia anak-anak.

Ia menambahkan pemberitaan tentang anak sudah diatur dalam UU No.11/2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang mewajibkan pemberitaan kasus anak di bawah umur, baik pelecehan maupun kekerasan, agar tidak membuka identitas mereka secara langsung dengan maksud melindungi hak-hak anak tersebut.

"Guna meluruskan permasalahan pemberitaan, apalagi kasus ini sudah viral di media sosial, kami sudah melakukan koordinasi terhadap pihak-pihak sekolah yang bersangkutan. Kami berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyudutkan atau mem-bully kepada pelaku itu," ujar Eka di Pontianak, Selasa, 9 April 2019.

Eka berujar, KPPAD Kalbar, pada Jumat, 5 April 2019 sekitar pukul 13.00 WIB, menerima aduan dari korban AU, 14 tahun, yang didampingi langsung oleh ibunya. Dalam aduan itu, korban melaporkan dirinya telah mengalami kekerasan fisik dan psikis, seperti ditendang, dipukul, diseret sampai kepalanya berbenturan dengan aspal. Korban saat ini masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Pontianak.

Advertising
Advertising

"Dari pengakuan korban, pelaku utama penganiayaan ada tiga orang, yakni berinisial NE, TP dan FZ, sedangkan sembilan orang lainnya hanya sebagai penonton," kata dia.

KPPAD Kalbar juga menyatakan akan memberikan pendampingan yang sama, baik kepada korban maupun pelaku, sebagai pendampingan trauma healingnya.

Sementara itu, Divisi Hubungan Antar Lembaga KPPAD Provinsi Kalbar Sulastri mengatakan pihak sekolah tidak terlalu dilematis dalam penyelesaian kasus itu. Musababnya, satu di antaranya sudah pada tingkat akhir masa sekolah dan dua lainnya masih duduk di kelas 10 atau kelas satu SMA.

"Tetapi akibat kasus ini viral di medsos, dua pelaku mulai di-bully oleh teman-temannya sehingga mereka menangis. Sementara pelaku satunya, karena sudah kelas tiga sehingga tidak terlalu sensitif seperti dua pelaku lainnya," katanya.

Baca juga: Berawal Tatapan Mata, Pengunjung Kafe di Bekasi Tewas Dihajar

Pihak KPPAD mengatakan mereka akan melakukan pendekatan tidak hanya pada pihak sekolah, tapi juga dari pihak keluarga dalam penyelesaian kasus ini. Hal ini dilakukan untuk mengambil jalan terbaik agar kedua pihak mendapatkan perlindungan pendidikan.

ANTARA

Berita terkait

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

4 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

4 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

5 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

9 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

11 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

14 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

16 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

18 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya