2 Tahun Teror Novel Baswedan Diperingati dengan Panggung Rakyat

Reporter

M Rosseno Aji

Jumat, 5 April 2019 01:58 WIB

Puluhan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi dan pegiat antikorupsi menggelar aksi diam selama 700 detik memperingati 700 hari teror terhadap Novel Baswedan, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019. TEMPO/M Rosseno Aji

TEMPO.CO, Jakarta - Pekan depan, tepatnya 11 April nanti, genap dua tahun teror terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, tanpa kejelasan. Untuk mengingatkan kembali dengan teror air keras kepada Novel, Wadah Pegawai KPK akan menggelar panggung rakyat antikorupsi di gedung KPK, Kuningan, Jakarta pada 11 April 2019.

Baca: 700 Hari Penyerangan Novel Baswedan, Pegawai KPK Gelar Aksi Diam

"Pekan depan KPK akan memperingati teror penyiraman air keras terhadap penyidik Novel Baswedan yang menyebabkan matanya hampir buta, namun pelakunya belum tertangkap," kata Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo, Kamis, 4 April 2019.

Dua tahun lalu, Selasa subuh, 11 April 2017, dua orang tak dikenal menyiram wajah Novel dengan air keras. Saat itu, Novel tengah berjalan menuju rumahnya sesuai melaksanakan salat subuh di Masjid Al-Ihsan.

Akibat siraman air korosif itu, mata kiri penyidik senior KPK itu mengalami kerusakan hingga 95 persen. Mata kanannya juga mengalami kerusakan. Lebih dari 700 hari sejak peristiwa itu terjadi, polisi belum berhasil menangkap pelakunya. Presiden Joko Widodo juga urung membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang independen untuk mengungkap kasus ini.

Yudi mengatakan salah satu alasan digelarnya panggung rakyat antikorupsi adalah untuk mendesak presiden membentuk TGPF independen. Bukan cuma untuk pengungkapan teror ke Novel, TGPF harus dibentuk untuk mengungkap teror ke pimpinan KPK dan teror lainnya ke lembaga antirasuah itu.

Advertising
Advertising

Yudi menuturkan wadah pegawai sudah menyebar 1.000 undangan kepada tokoh nasional, organisasi-organisasi yang pro pemberantasan korupsi, dan mantan pimpinan KPK serta eks pegawai KPK. Dalam acara nantinya, rencananya para undangan akan mendeklarasikan stop teror kepada pegawai dan pimpinan KPK.

Baca: 700 Hari Penyerangan, Novel Baswedan: Pemerintah Tidak Peduli

Peringatan 2 tahun teror Novel Baswedan juga akan diisi dengan sarasehan budaya oleh Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun dan konser musik bertema pemberantasan korupsi. "Peringatan ini sekaligus menjadi simbol bahwa rakyat Indonesia bersatu melawan korupsi," ujar Yudi.

Berita terkait

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

42 menit lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

1 jam lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

2 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

3 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

4 jam lalu

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

5 jam lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

8 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

8 jam lalu

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.

Baca Selengkapnya

Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor Surabaya

11 jam lalu

Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor Surabaya

Jaksa KPK telah melimpahkan surat dakwaan dan berkas perkara dengan terdakwa Eko Darmanto ke Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

13 jam lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya