Bagikan 5.000 Sertifikat Tanah di Bogor, Ini Pesan Jokowi

Reporter

Friski Riana

Kamis, 21 Maret 2019 13:24 WIB

Presiden Joko Widodo menghitung jumlah penerima Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis 14 Maret 2019. Presiden menyerahkan 2500 sertifikat tanah meliputi wilayah Pangkal Pinang, Bangka Tengah dan Bangka. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan 5.000 sertifikat tanah kepada warga Kota Bogor dan Kabupaten Bogor di lapangan Bogor Nirwana Residence, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 21 Maret 2019.

"Sudah pegang semua ya? Saya ingin dapat keyakinan bahwa yang hadir 5000 orang sudah dapat. Tolong diangkat. Jangan diturunkan dulu, mau saya hitung," kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi menjelaskan alasan pemerintah menerbitkan sertifikat secara cepat. Ia menceritakan bahwa masalah sengketa lahan kerap ditemui ketika sedang berkunjung ke sejumlah wilayah di Indonesia. Konflik tanah, kata dia, umumnya terjadi karena masyarakat tidak memiliki bukti hak hukum atas kepemilikan lahannya.

Menurut Jokowi, Badan Pertanahan Nasional semestinya mengeluarkan 116 juta sertifikat tanah kepada masyarakat. Tetapi, hingga 2015, BPN baru menerbitkan 46 juta sertifikat, dengan rata-rata 500 ribu sertifikat yang dikeluarkan per tahun.

"Setahun di seluruh Indonesia hanya diproduksi 500 ribu sertifikat setahun. Kalau masih 70 juta, nunggunya 160 tahun lagi baru selesai sertifikat. Siapa yang mau dapat sertifikat 160 tahun lagi? Silakan maju saya beri sepeda," ujarnya.

Jika masyarakat telah memegang sertifikat, Jokowi yakin tidak ada lagi pihak yang berani mengklaim kepemilikan suatu lahan. Karena itu, Jokowi pun berpesan kepada penerima sertifikat untuk menjaga dokumen tersebut dengan baik. Misalnya diberi plastik lalu difotokopi. Salinan tersebut bisa digunakan untuk mengurus sertifikat baru jika sewaktu-waktu mereka kehilangan sertifikat asli. "Kenapa diplastik? Kalau genteng bocor, (sertifikat) enggak rusak," kata dia.

Selain itu, Jokowi juga meminta pemegang sertifikat untuk berhati-hati. Biasanya, kata Jokowi, masyarakat yang sudah memiliki sertifikat ingin "menyekolahkan" sertifikatnya di bank. Jokowi mempersilakan jika mereka mau menggunakan sertifikat untuk mengajukan pinjaman di bank. Tetapi harus dihitung dulu besaran pinjaman dan kemampuan mengangsurnya.

Jokowi menegaskan bahwa pinjaman tersebut harus digunakan untuk modal usaha dan kerja, bukan untuk keperluan bersifat konsumtif.

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

4 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

6 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

6 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

6 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

7 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

7 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

8 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

9 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

11 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

12 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya