Menjelang Pilpres 2019, Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno

Rabu, 20 Maret 2019 23:40 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, calon Gubernur Gorontalo Hana Hasanah dan calon Gubernur Bangka Belitung Rustam Efendi melakukan ziarah makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, 10 Oktober 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Blitar – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendatangi makam ayahnya di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Ziarah makam ini rutin dilakukan Megawati menjelang perhelatan pemilihan umum.

Baca juga: Jokowi dan Megawati Pimpin Rapat Koordinasi Pemenangan PDIP

Kedatangan Megawati ke makam Bung Karno kali ini didampingi sejumlah pengurus teras partai. Di antaranya adalah Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, Wakil Sekjen Ahmad Basarah, dan fungsionaris partai daerah.

Mengenakan setelan putih hitam dipadu selendang hitam bermotif bunga warna merah, Megawati langsung menuju makam ayahnya saat tiba di lokasi, Rabu siang, 20 Maret 2019. Cukup lama Megawati berdoa di pusara sang proklamator. Selanjutnya dia meninggalkan lokasi tanpa memberikan pernyataan sama sekali kepada awak media yang telah menunggu sejak pagi.

Kepada media, Hasto Kristiyanto mengatakan kedatangan Megawati ke makam Bung Karno adalah kegiatan rutin menjelang pemilu. Setiap menghadapi peristiwa penting, Megawati selalu berdoa di makam ayahnya terlebih dulu. Hal yang sama dilakukan saat mengawali pemilihan presiden dengan mengajak serta Joko Widodo lima tahun silam.

“Ini suatu hal yang rutin Ibu Mega datang ke Blitar berziarah ke tempat Bung Karno, proklamator dan bapak bangsa kita. Sebelum peristiwa penting Ibu Mega selalu ziarah,” katanya.

Terkait pemilihan presiden yang makin dekat, Hasto optimis bisa memenangkan kontestasi kedua. Bahkan dia mengklaim selisih suara kali ini akan lebih besar dibandingkan pilpres lalu yang dikuatkan dengan sejumlah survei.

“Dulu selisih lima persen pada tahun 2014. Dengan selisih 13,6 persen, semua lembaga survei punya margin of error. Artinya makin flat, sehingga die hard kedua pasangan calon melalui kampanye panjang sudah memberikan hasil maksimum,” kata Hasto.

Kemenangan pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin ini, menurut Hasto, telah diamini hampir seluruh lembaga survei di Indonesia. Karena itu tak berlebihan jika kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden itu memikirkan langkah rekonsiliasi usai pemilihan.

“Semua lembaga survei telah memberikan preferensi kemenangan. Ke depan setelah kemenangan Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin, saya harapkan melakukan upaya rekonsiliasi nasional,” katanya.

Di Jawa Timur, tim kemenangan nasional Jokowi – Ma’ruf juga menargetkan perolehan suara di atas 70 persen untuk pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin. Demikian pula perolehan di luar Jawa seperti Lampung dan Sumatera Utara yang menjadi lumbung pasangan nomor urut 01.

Investasi politik Jokowi juga sangat tinggi di kawasan Indonesia timur. Pertumbuhan kawasan selama kepemimpinan Jokowi menjadi alasan masyarakat di sana menjatuhkan pilihan pada Jokowi.

Disinggung penangkapan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuzy oleh komisi anti rasuah, Hasto mengaku prihatin. Namun dia menegaskan hal itu tak akan berpengaruh pada kekuatan koalisi Indonesia Kerja pendukung Jokowi.

Baca berita Megawati lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

2 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

5 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

8 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

9 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

13 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

22 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

1 hari lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 hari lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya