Jokowi: Perlu Keterlibatan ASEAN Selesaikan Konflik di Myanmar

Reporter

Friski Riana

Rabu, 13 Maret 2019 16:19 WIB

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Maret 2019. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu siang, 13 Maret 2019. Kunjungan pertama Don tahun ini dalam kapasitasnya sebagai Ketua ASEAN.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pertemuan keduanya turut membahas di luar isu bilateral, misalnya Rakhine State, Myanmar. "Presiden menyampaikan sekali lagi bahwa pentingnya keterlibatan ASEAN untuk membantu Myanmar dalam mempersiapkan repatriasi yang sukarela, damai, dan bermartabat," kata Retno usai mendampingi Jokowi.

Retno menjelaskan, hari ini merupakan hari terakhir misi preliminary need assessment team (tim penilai kebutuhan awal) dari AHA Centre dan ASEAN Secretariat di Myanmar, yang berlangsung sejak 4-13 Maret 2019. Salah satu anggota tim tersebut berasal dari Indonesia.

Dari informasi yang diterimanya, laporan tim penilai kebutuhan awal sedang dalam proses debriefing (tanya jawab) di Myanmar. "Setelah tim preliminary kembali, maka akan disusul tim komprehensif yang akan tinggal di Myanmar lebih lama lagi. Ini merupakan follow up dari keputusan ASEAN Summit di Singapura pada November tahun lalu," ujarnya.

Keterlibatan ASEAN dalam menyelesaikan konflik kemanusiaan di Rakhine State beberapa kali disampaikan Jokowi. Pada November 2018, Jokowi mengajak negara-negara anggota ASEAN terlibat penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine State dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke33 ASEAN di Suntec Convention Centre, Singapura.

Advertising
Advertising

Menurut Jokowi, ASEAN kini menghadapi tantangan yang berbeda. ASEAN memerlukan komitmen semua negara anggota untuk tetap menjaga perdamaian dan kesejahteraan di kawasan sebagai satu keluarga. Namun hingga saat ini krisis kemanusiaan di Rakhine State belum terselesaikan.

Jokowi menjelaskan krisis itu mengundang kekhawatiran dan menciptakan defisit kepercayaan masyarakat internasional. "Sebagai satu keluarga, Indonesia mengharapkan ada langkah maju penyelesaian krisis ini."

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

6 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

11 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

16 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

18 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

19 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya