Jokowi Minta Masyarakat Maklum Jika JKN Masih Banyak Masalah

Kamis, 28 Februari 2019 11:06 WIB

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu, 27 Februari 2019. Presiden juga mengakui kontribusi NU untuk keutuhan bangsa Indonesia. ANTARA/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa saat ini masih banyak kekurangan dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Meski begitu, Jokowi meminta masyarakat maklum karena Indonesia baru memulai sistem ini.

Baca: Kubu Jokowi Siapkan 22 Juta Saksi Awasi Pilpres 2019

"Mengenai sistem JKN, Indonesia ini baru memulai, jadi kalau masih ada masalah, problem di lapangan, hal-hal teknis, ya mohon dimaklumi," kata Jokowi dalam acara dialog silahturahmi bersama komunitas kesehatan di Hotel Bidakara, Jakarta pada Kamis, 28 Februari 2019.

Jokowi mengatakan, dia kerap sidak rumah sakit untuk meninjau permasalahan di lapangan. Dia mengatakan harus ada penyelesaian yang holistik dan ditangani antar institusi terkait masalah-masalah ini.

"Saya kira, kita tidak memiliki waktu yang cukup di pagi hari ini untuk berbicara ini. Nanti saya akan undang, bisa berbicara, mau bicara 5 jam silakan, mau bicara 7 jam silakan, saya layani di malam hari," ujar Jokowi di hadapan ratusan anggota komunitas kesehatan yang hadir di acara tersebut.

Advertising
Advertising

Menurut Jokowi, permasalahan kesehatan ini harus benar-benar menjadi sorotan serius karena merupakan isu yang sangat strategis di Indonesia. "Masih banyak sekali persoalan-persoalan yang kita hadapi di lapangan, baik yang berkaitan dengan stunting, gizi buruk, dan berkaitan dengan hidup yang sehat," ujar dia.

JKN pertama kali diluncurkan pada 1 Januari 2014. Program itu dirancang dengan tujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh masyarakat Indonesia agar dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera.

Salah satu masalah yang kerap terdengar terkait sistem ini adalah isu defisit dana JKN yang terjadi setiap tahun. Defisit itu diyakini terjadi karena faktor hulu penetapan nilai fundamental premi yang tidak sesuai dengan nilai keekonomian.

Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih mengatakan, organisasinya mengakui bahwa ada perbaikan sistem pelayanan dengan sistem pelayanan JKN dalam lima tahun ini. JKN dinilai sangat bermanfaat untuk masyarakat.

Simak juga: Jokowi Minta Garuda Tambah Penerbangan di Bandara WIriadinata

"Untuk itu, kami dari hati yg dari dalam, para tenaga kesehatan dan medis serta stakeholder lainnya, mohon diupayakan perbaikan secara terus menerus agar JKN ini bermanfaat untuk semua pihak," ujar Daeng di hadapan orang nomor satu di Indonesia itu.

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

2 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

2 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

5 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

6 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

6 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

9 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

11 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya