Teten Ungkap Awal Mula Pertemuan Jokowi dan Bos Bukalapak

Reporter

Friski Riana

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 16 Februari 2019 16:29 WIB

Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky bersama Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, 16 Februari 2019. Tempo /Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki, menceritakan awal mula pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan CEO Bukalapak Achmad Zaky yang digelar di Istana Merdeka hari ini.

Baca juga: Usai Bertemu Achmad Zaky, Jokowi: Stop Uninstall Bukalapak, Stop

Setelah viral cuitan Zaky tentang dana riset dan pengembangan di Indonesia, Teten mengatakan bahwa ia bertemu Bos Bukalapak itu kemarin. Teten tak menjelaskan secara detil hari dan tanggal pertemuannya dengan Zaky berlangsung. Namun, dalam pertemuan itu, Zaky meminta maaf.

"Zaky menyampaikan maaf, menjelaskan isi twitnya yang kemudian memang dari warning-nya kurang tepat sehingga ditafsirkan luas seolah-olah opposite terhadap Pak Jokowi," kata Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu, 16 Februari 2019.

Permintaan maaf Zaky kemudian disampaikan Teten kepada Jokowi. Menurut dia, respons Jokowi sangat terbuka sehingga mengundang Zaky ke Istana Merdeka, Jakarta, pada hari ini, untuk mendengarkan penjelasan secara utuh. "Kita ingin tahu, jangan sampai ini mengganggu," ujarnya.

Advertising
Advertising

Teten pun berharap, pertemuan Jokowi dan Zaky bisa menghentikan kegaduhan. Sebab, kata dia, Jokowi khawatir dampaknya bisa merugikan perekonomian negara dan mengganggu bisnis e-commerce.

"Beliau khawatir kalau ini terus berlanjut uninstall terhadap Bukalapak ini. Ini akan mengganggu bisnis e-commerce di Indonesia. Harus kita tahu Bukalapak ini adalah salah satu empat dari unicorn kita," katanya.

Melalui akun Twitternya, Zaky sebelumnya mengatakan omong kosong industri 4.0 kalau budget riset dan pengembangan negara seperti saat ini. Dia menunjukkan data perbandingan dana riset dengan negara-negara lain.

Baca juga: Bos Bukalapak Akui Pakai Data Wikipedia di Cuitan Dana Riset

Menurut Zaky, dana riset dan pengembangan di Amerika sebesar US$ 511 miliar, Cina US$ 451 miliar, Jepang US$ 165 miliar, Jerman US$ 118 miliar, Korea US$ 91 miliar, Taiwan US$ 33 miliar, Australia US$ 23 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, Singapore US$ 10 miliar, dan Indonesia US$ 2 miliar. "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis akun @achmadzaky.

Sebagai pelaku industri, Zaky yang mendirikan Bukalapak dari kamar kos ini mengatakan bahwa dirinya ingin Indonesia fokus mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan riset dan teknologi. Sebab, perang ke depan bukan lagi perang antarmanusia. "Tapi pinter-pinteran, perang inovasi. Kalau enggak fokus di riset kita akan perang harga. Fokus di inovasi kita bisa jadi negara maju," kata dia.

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

3 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

3 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

5 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

8 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

9 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

12 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

13 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

13 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

14 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

14 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya