TEMPO Interaktif, Lampung Utara:Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri meminta rakyat memilih pemimpin yang peka dalam pemilu mendatang. Menurut dia, semua persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini--dari melonjaknya harga kebutuhan pokok hingga kelangkaan bahan bakar--merupakan akibat dari kesalahan memilih dalam pemilu sebelumnya. "Lima menit itu (memilih dalam pemilu), kalau tidak tepat, tidak cerdas, dan tidak cerdik, akan dirasakan akibatnya dalam lima tahun," ujarnya saat bertatap muka dengan warga Lampung Utara, di halaman Rumah Makan Taruko Jaya, Sabtu (2/2).Sejak 30 Januari hingga 3 Februari 2008, Mega melakukan dialog dengan warga di Sematera Selatan dan Lampung. Sebelumnya Mega berdialog dengan warga di beberapa kota di Pulau Jawa. Namun, ia membantah hal itu merupakan kampanye terselubung. "Saya tidak melakukan kampanye terselubung. Terbuka saja," "Sebagai ketua umum partai, saya memiliki warga partai yang harus dikunjungi."Selain itu, dia melanjutkan, ada juga konstituen yang pernah memilihnya ketika menjadi presiden. Menurut Mega konstituen tidak bisa dibiarkan begitu saja. "Siapapun yang ingin melakukan kerja turun ke bawah seperti saya, silakan saja." Mega mengaku ingin tahun secara langsung kondisi rakyat di bawah. Apalagi, kata dia, selama ini media masa sering memberitakan bahwa harga kebutuhan pokok naik. Dia tidak ingin hanya menerima laporan dari bawahan.Seluruh temuan di lapangan akan disampaikan ke pemerintah melalui Fraksi PDI Perjuangan di DPR. Namun, keputusan untuk mengubah keadaan sepenuhnya menjadi wewenang pemerintah. "Mau didengarkan atau tidak, itu urusan pemerintah," katanya.Dia akan menyampaikan semua hal yang dilihat dan didengar selama berdialog dengan warga di Sumatera Selatan dan Lampung. Dia meminta warga mau belajar berpolitik untuk memperjuangkan hak-hak rakyat. Pembicaraan soal naiknya harga kebutuhan pokok, ujarnya, termasuk dalam pendidikan politik . "Rakyat harus tahu hak haknya, bukan saja kewajibannya," ujarnya. Kurniasih Budi