Mengenang Malari, Seknas Prabowo - Sandiaga Gelar Diskusi Publik
Reporter
Tempo.co
Editor
Tulus Wijanarko
Selasa, 15 Januari 2019 20:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mengenang peristiwa 15 Januari 1974 atau yang lebih dikenal Malari, Kantor Seknas Prabowo – Sandiaga menggelar sebuah diskusi publik Topic of the Week bertajuk "Refleksi Malari: Ganti Nakhoda Negeri?". Diskusi ini digelar di kantor Seknas, Jakarta, Selasa, 15/1.
Dalam dikusi ini tampil sebaai pembicara Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandiaga, Hidayat Nur Wahid, mantan Ketua MPR Amien Rais, mantan Mendagri Letnan Jenderal (Purn) Syarwan Hamid, dan mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli.
Peristiwa Malari, yang merupakan akronim MalapetaKA Limabelas Januari, adalah peristiwa demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan sosial yang terjadi pada 15 Januari 1974. Laman Wikipedia menulis peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri (PM) Jepang Kakuei Tanaka sedang berkunjung ke Jakarta, 14-17 Januari.
Mahasiswa merencanakan menyambut kedatangannya dengan berdemonstrasi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Mahasiswa yang menyerukan anti modal asing itu gagal menerobos masuk bandara.
Paska peristiwa 15 Januari itu, sejumlah mahasiswa ditangkap dan lalu ditahan tanpa pengadilan. Mereka adalah Gumilang Kartasasmita, Hariman Siregar, Sekretaris Jenderal Dewan Mahasiswa UI Judilherry Justam, Sjahrir, dan puluhan aktivis dewan mahasiswa dari berbagai kampus.
Penangkapan mereka mengawali rangkaian operasi pembersihan atas pengacara, wartawan, aktivis buruh, politikus, dan tokoh masyarakat yang dinilai membangkang di awal konsolidasi kekuasaan Orde Baru. Tak kurang dari 775 orang ditahan pasca-Malari.
Dalam diskusi publik, Hidayat jutsru lebih banyak menyoroti pidato kebangsaan yang digelar capres Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno sehari sebelumnya. Dia mengatakan pidato itu membantah soal politik "genderuwo" yang sering dihembuskan oleh pihak lain kepada pasangan calon nomor urut 02 ini.
“Ada yang nuduhnya Pak Prabowo hadirkan politik 'genderuwo', pesimisme, menakuti. Tadi malam dengan amat sangat gamblang Prabowo-Sandi hadirkan fakta komitmen politik yang penuh optimisme, dan menolak pesimisme," kata Nur Wahid saat menjadi pembicara
ANTARA | TEMPO.CO