Cerita Warga Cianjur Berhamburan Saat Gempa Sukabumi Mengguncang

Selasa, 8 Januari 2019 19:13 WIB

Ilustrasi gempa. REUTRES

TEMPO.CO, Cianjur - Warga di selatan Cianjur, Jawa Barat, berhamburan keluar rumah karena merasakan guncangan gempa selama 20 detik. Gempa berkekuatan 5,4 magnitudo terpusat di 113 kilometer Barat Daya Sukabumi ini berlangsung pada Sabtu, 8 Januari 2019 sekitar pukul 16.44 WIB.

Rahmat Efendi, 54 tahun, mengatakan guncangan gempa membuat panik dirinya dan warga di Kecamatan Sindangbarang. Di antaranya lari ke tempat terbuka. Sedangkan penduduk di pinggir pantai berupaya menjauh dari bibir laut. Selain berlari ada yang menunggang sepeda motor.

Pada malam sebelumnya, warga merasakan gempa yang terpusat di Tasikmalaya. "Ini kedua kalinya gempa di wilayah selatan. Pertama gempa pada Senin malam yang pusatnya di Tasikmalaya. Kedua sore tadi di Sukabumi. Warga panik dan berhamburan ke luar rumah mencari tempat terbuka," katanya.

Setelah satu jam dan ombak air laut terlihat tetap normal, warga berangsur-ansur kembali ke rumah. "Ditambah setelah mendapatkan informasi dari BMKG bahwa gempa tidak berpotensi tsunami, sebagian warga kembali ke rumah sebagian yang lain masih ketakutan."

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur, Sugeng Supriyatno, mengatakan gempa yang terjadi dua hari itu terasa sampai Cianjur. "Kami masih melakukan pendataan, sejauh ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa yang terjadi malam kemarin dan sore ini," kata Sugeng.

Gempa Pengandaran
<!--more-->


Selang sekitar satu jam gempa Sukabumi, aktivitas subduksi atau penunjaman lempeng memicu Gempa Pangandaran. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat pada pukul 18.05 WIB wilayah Pangandaran diguncang gempa bermagnitudo 4,4.

Baca: Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Sukabumi, Cianjur dan Bandung

Advertising
Advertising

BMKG dalam keterangan tertulisnya menyatakan gempa Pangandaran itu tidak berpotensi tsunami. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa yang terjadi pada pukul 18:05:18 WIB itu berkekuatan magnitudo 4.4. Episenter atau titik sumber gempa terletak pada koordinat 10.27 LS dan 108.38 BT.

Lokasi itu berjarak 289 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran pada kedalaman 10 kilometer. Berdasarkan hasil analisis peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan informasi masyarakat yang diterima di BMKG, getaran gempa juga dirasakan di wilayah Sukabumi dan Tasikmalaya dengan skala intensitas gempa II MMI.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa tergolong dangkal. Penyebabnya yaitu aktivitas subduksi lempeng di pesisir Selatan Jawa, lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia yang mengakibatkan deformasi batuan.

ANTARA

Berita terkait

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

2 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

4 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

18 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

20 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

23 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya