Eddy Sindoro Akui Permintaan Uang dari Panitera PN Jakarta Pusat

Senin, 7 Januari 2019 17:58 WIB

Eks petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro, mengenakan rompi tahanan KPK setelah tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat, 12 Oktober 2018. Eddy resmi menjadi tahanan KPK setelah menyerahkan diri siang tadi. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan petinggi Lippo Group Eddy Sindoro mengatakan tidak mengenal Edy Nasution yang merupakan panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Hari ini, Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi menggelar sidang lanjutan dugaan suap Panitera PN Jakarta Pusat Edy Nasution dengan saksi Wresti Kristin Hesti, bekas anak buah Eddy Sindoro.

Baca: Eddy Sindoro Tak Ajukan Eksepsi atas Dakwaan Jaksa KPK

"Saya tidak kenal dengan Edy Nasution dan saya tidak pernah berurusan dengan Edy Nasution," ujar Eddy Sindoro yang merupakan terdakwa dalam perkara ini di dalam persidangan pada Senin, 7 Januari 2019.

Selain itu, Eddy juga mengatakan tidak pernah memberikan perintah kepada bawahannya untuk berurusan, seperti berkenalan atau meminta bantuan kepada Edy Nasution.

Advertising
Advertising

Eddy Sindoro mengakui jika bekas bawahanya Wresti Kristin Hesti pernah melaporkan adanya permintaan uang oleh Edy Nasution terkait perkara hukum dua anak perusahaan Lippo Group.

Wresti yang hari ini hadir sebagai saksi dalam persidangan tersebut menyebutkan jika dia pernah melaporkan kepada Eddy Sindoro terkait adanya permintaan uang dari Edy Nasution.

Permintaan uang itu berkaitan dengan perkara hukum dua perusahaan yang terafiliasi dengan Lippo Grup yaitu PT Metropolitan Tirta Perdana (MTP) dan PT Across Asia Limited (AAL).

Wresti mengatakan pertama dia melaporkan permintaan uang Rp 100 juta oleh Edy Nasution untuk membantu perkara amaning atau penundaan putusan PT MTP. Lalu permintaan kedua senilai Rp 500 juta oleh Edy Nasution terkait pengajuan Peninjauan Kembali oleh PT AAL yang telah melewati batas.

Simak: Nama Eks Sekretaris MA Nurhadi Disebut dalam Dakwaan Eddy Sindoro

Sedangkan dalam kasus ini jaksa KPK mendakwa Eddy Sindoro telah menyuap Edy Nasution, senilai Rp 150 juta dan USD 50 ribu terkait pengurusan tiga perkara yang melibatkan perusahaan-perusahaan di bawah Lippo Group.

Berita terkait

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

26 menit lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

3 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

3 jam lalu

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.

Baca Selengkapnya

Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor Surabaya

6 jam lalu

Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor Surabaya

Jaksa KPK telah melimpahkan surat dakwaan dan berkas perkara dengan terdakwa Eko Darmanto ke Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

8 jam lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

14 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

18 jam lalu

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

KPK menangkap Abdul Gani Kasuba beserta 17 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan atau OTT di Malut dan Jakarta Selatan pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Babak Baru Konflik KPK

22 jam lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

23 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

23 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya