BMKG Pasang 6 Sensor Khusus Pantau Aktivitas Gunung Anak Krakatau

Rabu, 26 Desember 2018 17:19 WIB

Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam konferensi pers terkait peristiwa tsunami di Selat Sunda, di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad dini hari, 23 Desember 2018. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memasang enam sensor seismometer yang telah dimodifikasi untuk memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau dan potensi longsor yang sebelumnya memicu terjadinya tsunami Selat Sunda.

"Jadi untuk memantau aktivitas gunung Anak Krakatau BMKG telah memasang enam sensor seismometer khusus," kata Ketua BMKG Dwikorita Karnawati saat ditemui di kantor BMKG, Selasa malam, 25 Desember 2018.

Baca: BMKG Sebut Dinding Gunung Anak Krakatau Rapuh Berpotensi Tsunami

Dwikorita mengatakan pemasangan enam sensor ini merupakan metode yang paling efektif saat ini untuk memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau. Menurut dia, potensi erupsi bahkan longsor yang bisa memicu tsunami masih berpotensi terjadi.

Dwikorita menyebutkan alat sensor tersebut sudah dimodifikasi untuk bisa mendeteksi getaran sekecil mungkin karena tsunami Selat Sunda kemarin dipicu oleh tremor dengan magnitudo 3.4.

Advertising
Advertising

Dari hasil analisis BMKG, Dwikorita mengatakan disimpulkan getaran yang berpotensi memicu longsor sekitar 3.4 SR. Jika alat sensor tersebut mendeteksi getaran 3.4 SR, maka BMKG akan langsung mengeluarkan peringatan dini tsunami. "Jika terdeteksi getaran 3.4 SR peringatan dini tsunami akan dikeluarkan," ujarnya.

Baca: Kata BNPB soal Potensi Tsunami dan Erupsi Gunung Anak Krakatau

Dwikorita mengatakan jika setelah satu jam dari peringatan dini ditetapkan tidak terjadi tsunami, maka BMKG akan kembali mencabutnya.

Ia mengimbau masyarakat di kawasan Selat Sunda untuk menjauhi kawasan pesisir dalam radius 500 meter hingga 1 kilometer. Menurut dia, selain getaran, longsor bisa dipicu oleh hujan lebat.

"Dinding kawahnya terus rapuh karena terus bergetar dan erupsi, cuaca ekstrim ini juga dikhawatirkan akan memicu terjadinya longsor, maka kami imbau masyarakat untuk menjauhi pesisir pantai," kata Dwikorita.

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan enam sensor untuk Gunung Anak Krakatau tersebut ada tiga berada di Lampung dan tiga lagi di Banten. "Hari ini sudah mulai dipasang, terdeteksi ada empat kali getaran hari ini, dengan rata magnitudo di bawah 3 SR," ujarnya.

Berita terkait

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

3 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

6 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

10 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

11 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

12 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

12 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

18 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

1 hari lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

1 hari lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya