BMKG Sebut Dinding Gunung Anak Krakatau Rapuh Berpotensi Tsunami

Rabu, 26 Desember 2018 06:49 WIB

Tim SAR gabungan dibantu anjing pelacak melakukan pencarian korban tsunami Selat Sunda di antara reruntuhan bangunan penginapan di Pantai Carita, Banten, Selasa, 25 Desember 2018. Tim gabungan terus melakukan pencarian korban dengan menyisir kawasan Pantai Carita hingga Anyer. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan kondisi dinding kawah Gunung Anak Krakatau bertambah rapuh dan berpotensi terjadi longsor yang memicu tsunami Selat Sunda.

Baca: Kata BNPB soal Potensi Tsunami dan Erupsi Gunung Anak Krakatau

"Dinding kawahnya itu bertambah rapuh dan dikhawatirkan akan mudah terjadi longsor yang bisa memicu terjadinya tsunami," kata Dwikorita saat ditemui di kantor BMKG, Selasa 25 Januari 2018.

Dwikorita mengatakan rapuhnya dinding kawah disebabkan oleh erupsi gunung Anak Krakatau yang disertai goncangan. Selain itu, kata dia, kondisi cuaca ekstrim seperti hujan lebat juga dikhawatirkan bisa menyebabkan longsor kembali terjadi.

Dwikorita mengatakan saat ini BMKG sudah memasang enam sensor seismometer yang telah dimodifikasi untuk memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau dan potensi longsor yang bisa memicu tsunami.

Advertising
Advertising

Infografis: Empat Faktor Pemicu Tsunami Gunung Anak Krakatau

Dwikorita menambahkan dari hasil analisis BMKG, disimpulkan getaran yang berpotensi memicu longsor sekitar 3,4 magnitudo. Ia mengatakan jika alat sensor tersebut mendeteksi geteran 3,4 magnitudo, BMKG akan langsung mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Dwikorita mengimbau masyarakat di kawasan Selat Sunda untuk menjauhi kawasan pesisir dalam radius 500 meter hingga 1 kilometer. "Masyarakat harus tetap waspada dan jangan panik," ujarnya.

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan tiga alat sensor tersebut berada di Lampung dan tiga lagi di Banten. Ia menuturkan alat sensor tersebut merupakan metode yang paling efektif saat ini untuk memantau aktivitas gunung Anak Krakatau.

Simak: Letusan Gunung Anak Krakatau Bercampur Air, Menuju Segala Arah

Menurut Rahmat, potensi erupsi Gunung Anak Krakatau bahkan longsor yang bisa memicu tsunami Selat Sunda masih berpotensi terjadi." Hari ini sudah mulai dipasang, terdeteksi ada empat kali getaran hari ini, dengan rata di bawah 3 magnitudo," kata dia.

Berita terkait

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

5 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

8 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

12 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

13 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

13 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

14 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

20 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

1 hari lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

1 hari lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya