Cerita Warga Pantai Panimbang dan Pandeglang Saat Tsunami Datang

Reporter

Antara

Editor

Elik Susanto

Minggu, 23 Desember 2018 07:19 WIB

Ilustrasi Peta tsunami Cile. National Tsunami Warning Center

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah penduduk di pesisir Pantai Panimbang, Pandeglang, Banten, roboh diterjang gelombang pasang mirip tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018. Warga panik karena tinggi gelombang sekitar 5 meter. Masyarakat berhamburan ke jalan dengan berlari maupun membawa kendaraan.

Baca: Tsunami di Pantai Anyer Diduga Akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau

"Saat kami tengah melakukan evakuasi belum diketahui jumlah rumah yang roboh maupun korban jiwa," kata Camat Panimbang, Suhaedi saat dihubungi.

Suhaedi sudah meminta masyarakat untuk tenang dan tidak panik karena bencana ini bukan tsunami, tetapi gelombang pasang. Menurut dia, saat ini masyarakat sudah berkumpul di lokasi yang sudah aman. Kerusakan rumah masih didata, termasuk menghitung berapa kerugiannya. "Mudah-mudahan tidak ada korban jiwa".

Ketakutan pada tsunami juga melanda warga yang tinggal dekat Pantai Pandeglang. Mereka mengungsi ke sejumlah masjid, sekolah dan perkantoran. Warga menjauhi pantai karena gelombang pasang setinggi lima meter merobohkan rumah.

Gelombang pasang yang mirip tsunami itu terjadi pada Sabtu malam, 22 Desember 2018. "Kami bersama keluarga mengungsi ke Masjid Jami Al Mukmin," kata Yudi, warga Lantera, Desa Cigodang, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Minggu, 23 Desember 2018.

Advertising
Advertising

Yudi mengatakan, rumahnya roboh akibat diterjang gelombang pasang. Seluruh keluarganya --istri dan dua anaknya -- selamat setelah lari ke bukit yang jaraknya sekitar 2 kilometer.

Menurut Yudi, gelombang pasang datang sekitar pukul 21.20 WIB dan saat itu dirinya tengah duduk di halaman rumah. Jarak rumah Yudi dan bibir pantai kurang lebih 200 meter. Tak hanya rumah Yudi yang rusah, rumah tetangganya juga roboh.

"Kami tidak terbayangkan jika tengah tidur, karena gelombang pasang itu cukup tinggi hingga lima meter," kata Yudi.

Begitu juga dengan Memed, warga Laba, Desa Cigodang, Kecamatan Labuan, mengatakan, saat gelombang pasang datang, ia segera membawa anak dan isteri ke tempat aman. "Kami sekarang belum berani kembali ke rumah, karena khawatir terjadi gelombang pasang susulan," kata Memed yang mengungsi di gedung tsunami Pandeglang.

Berdasarkan pantauan Antara pada Minggu pagi, 23 Desember 2018, sebagain kawasan Pandeglang hujan lebat, sehingga pengungsi belum melihat kondisi rumahnya. Mereka memilih berada di pengungsian sambil menunggu bantuan makanan.

Berita terkait

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

5 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

7 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

8 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

14 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

22 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya