PVMBG: Gunung Anak Krakatau Erupsi Setiap Hari Sejak 29 Juni Lalu

Reporter

Adam Prireza

Minggu, 23 Desember 2018 06:50 WIB

Lava pijar Gunung Anak Krakatau terlihat dari perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis, 19 Juli 2018. Sejak pukul Rabu sore hingga Kamis pagi (18-19 Juli), jumlah letusan tercatat mencapai 117 kali, yang disertai asap kawah dan lontaran batu. ANTARA FOTO/Elshinta

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Geologi ESDM Rudy Suhendar mengatakan Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda telah menunjukkan aktivitas erupsi setiap hari sejak 29 Juni 2018. "Sampai sekarang terus menunjukkan aktivitas yang cukup besar," ujar Rudy melalui teleconference di Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ahad dini hari, 23 Desember 2018.

Pada Ahad kemarin saja tercatat empat kali erupsi, yaitu sekitar pukul 13.51, 17.00, 19.00, dan 21.03. Untuk tiga erupsi awal, lanjut Rudy, tim yang berada di pos masih bisa memantau secara visual. Lontaran partikel dalam setiap erupsi rata-rata setinggi 100-300 meter. "Namun untuk erupsi pukul 21.03 kami tidak bisa memantau secara visual karena kondisi cuaca yang kurang mendukung," kata Rudy.

Baca: Tsunami di Pantai Anyer Diduga Akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau ...

Aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau ditengarai sebagai penyebab dari tsunami yang melanda Pantai Anyer, Banten, dan Lampung pada Sabtu malam, 22 Desember 2018, sekitar pukul 21.30. Rudy mengatakan hal itu mungkin saja terjadi jika terjadi longsor di lereng gunung akibat erupsi.

Dugaan itu diperkuat oleh temuan yang serupa, pukul 21.03 pos pemantauan PVMBG di Pulau Sertung, Lampung mencatat adanya aktivitas vulkanik di Gunung Anak Krakatau. Sedangkan stasiun BMKG di Cigeulis, Banten pada waktu yang sama mencatat adanya peningkatan permukaan air laut.

Baca: Letusan Gunung Anak Krakatau Masuki Tahap Akhir

Advertising
Advertising

Meski begitu, Rudy mengatkan timnya perlu melakukan verifikasi terlebih dahulu. Hal senada disampaikan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rachmat Triyono, bahwa untuk memastikan penyebab tsunami adalah erupsi Gunung Anak Krakatau, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. "Lebih detail karena longsoran atau letusan perlu diteliti," kata Rahmat.

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

4 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

5 hari lalu

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

6 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

7 hari lalu

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

Erupsi Gunung Ruang kembali menyebabkan alat pemantau gunung api rusak. Badan Geologi memanfaatkan pemantauan dengan alat di stasiun sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Selasa Pagi Hasilkan Kolom Setinggi 5 Kilometer, Radius Bahaya Jadi 7 Kilometer dan Ada Potensi Tsunami

7 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Selasa Pagi Hasilkan Kolom Setinggi 5 Kilometer, Radius Bahaya Jadi 7 Kilometer dan Ada Potensi Tsunami

Batu-batuan material erupsi Gunung Ruang mencapai daerah yang cukup jauh radiusnya.

Baca Selengkapnya

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

7 hari lalu

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

Gunung Ruang kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

7 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

7 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

7 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya