Kerabat Soeharto Sudah Pesan Penginapan di Solo

Reporter

Editor

Sabtu, 12 Januari 2008 19:44 WIB

TEMPO Interaktif, Solo:Sejumlah hotel berbintang di Kota Solo tak lagi memiliki persediaan kamar menyusul memburuknya kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto. Namun hanya Hotel Lor Inn yang mengakui kamar-kamarnya dipesan oleh keluarga dan kerabat mantan Presiden Soeharto. "Sejak Pak Harto kritis beberapa hari lalu, memang ada pemesanan 30 kamar di Hotel Lor Inn," kata Ira Oktarini Public Relation Hotel Lor Inn, Sabtu (12/1).Menurut Ira, ke-30 kamar hotel itu beberapa di antaranya sudah ada yang ditempati. Ira mengatakan pemesanan dilakukan tanpa batas waktu. Dia tidak menyebut rate kamar yang disewa oleh keluarga dan kerabat Soeharto tersebut. "Beberapa diantaranya adalah VVIP room. Tidak semua kerabat atau keluarga yang memesan sebenarnya karena juga ada yang dari pemerintah," kata dia.Sementara hotel berbintang lainnya seperti The Sunan Hotel yang beberapa waktu lalu digunakan untuk menginap Presiden Susilo Bambang Yudoyono juga full booked. Hanya saja menurut Public Relation hotel tersebut, Retno Wulandari, penuhnya kamar di The Sunan tidak ada kaitannya dengan tamu dari keluarga atau kerabat Soeharto. "Tapi ada meetting beberapa instansi secara bersamaan," ujar Retno.Menurut Retno, sampai dengan tanggal 14 Januari mendatang, hotelnya tidak bisa menerima pemesanan kamar baru. Hal yang sama juga dialami oleh Hotel Novotel yang kamarnya penuh sampai pada hari Senin (14/1). Sedangkan Hotel Sahid Raya kamar-kamarnya habis dipesan hingga tanggal 19 Desember."Setiap akhir pekan okupasi di tempat kami memang selalu tinggi. tapi alasan tepatnya apakah tamu-tamu tersebut berlibur disni atau bertepatan dengan kondisi Pak Harto kami tidak terlalu tahu," kata Mirza Ariyani, PubliC Relation Hotel Novotel.Imron Rosyid

Berita terkait

LBH Semarang Kirim Surat Tolak Pemberian Gelar Pahlawan pada Soeharto

9 November 2010

LBH Semarang Kirim Surat Tolak Pemberian Gelar Pahlawan pada Soeharto

"Kami punya alasan yang kuat kenapa Soeharto tidak pantas mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional."

Baca Selengkapnya

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Minta Maaf

5 Februari 2008

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Minta Maaf

Menurut Toriq, sama sekali tidak ada niat melecehkan agama dengan ilustrasi tersebut.

Baca Selengkapnya

Pendukung Soeharto Unjuk Rasa di UNCAC

30 Januari 2008

Pendukung Soeharto Unjuk Rasa di UNCAC

Pelakunya adalah beberapa penyusup yang mengaku tergabung dalam Pemuda NKRI.

Baca Selengkapnya

Yayasan Mangadeg Harus Bayar Ganti Rugi Hutan Giribangun

29 Januari 2008

Yayasan Mangadeg Harus Bayar Ganti Rugi Hutan Giribangun

Begug mengakui pihaknya mengajukan permohonan tukar guling hutan ke Perhutani. Pengajuan ini atas permintaan Soeharto sebelum masuk rumah sakit. Sejak dibangun yayasan terpaksa terus melakukan perpanjangan perjanjian pinjam pakai. "Hal itu menjadi ganjalan pikiran Pak Harto," katanya.

Baca Selengkapnya

Gelar Pahlawan untuk Soeharto Belum Perlu

29 Januari 2008

Gelar Pahlawan untuk Soeharto Belum Perlu

Wacana pemberian gelar pahlawan, kata Ginandjar, justru akan memperbanyak pro dan kontra seputar almarhum Soeharto.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Lonjakan di Bandara Adisucipto

29 Januari 2008

Tak Ada Lonjakan di Bandara Adisucipto

Pengelola Bandara Adisucipto, Yogyakarta, membantah kabar terjadi lonjakan pendaratan pesawat di bandara tersebut akibat pengalihan dari Bandara Adisumarmo, Solo.

Baca Selengkapnya

Satu Persatu Mereka Meninggalkan Giri Bangun

28 Januari 2008

Satu Persatu Mereka Meninggalkan Giri Bangun

Tak lama berselang, Tommy Soeharto yang keluar. Wajahnya menampakkan rasa lelah meski dia berusaha tersenyum. Wartawan pun mengerubungi untuk sekedar mendapatkan sepatah dua patah kata dari mulutnya. "Kami sedang berduka," katanya mengelak.

Baca Selengkapnya

Xanana Akhirnya Melayat Soeharto

28 Januari 2008

Xanana Akhirnya Melayat Soeharto

Malam ini, keluarga Soeharto menggelat tahlilan Ndalem Kalitan, Solo. Menurut kuasa hukum keluarga Cendana Juan Felix Tampubolon, acara ini akan diikuti oleh anak-anak Soeharto, kerabat dekat, dan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

Anak-anak Soeharto Masih Enggan Berkomentar

28 Januari 2008

Anak-anak Soeharto Masih Enggan Berkomentar

Tommy Soeharto merupakan orang pertama yang turun dari komplek makam menuju halaman parkir melalui pintu gerbang utama. Dia diikuti pengusaha Robby Sumampouw dan artis Yenny Rahman. Dia menolak berbicara kepada wartawan yang mengerubunginya. "Sudah cukup, kami sedang berduka," kata dia.

Baca Selengkapnya

Pesanan Karangan Bunga di Yogyakarta Sepi

28 Januari 2008

Pesanan Karangan Bunga di Yogyakarta Sepi

Hal senada disampaikan Puspo, pengelola Toko Bunga Puspo. Pesanan karangan bunga sampai kini hanya tiga karangan bunga. Pesanan itu datang dari DPRD Maluku, Pemerintah daerah Maluku dan Jakarta. "Waktu isteri pak Hidayat Nurwahig (Ketua MPR) meningga, kami dapat 20 pesanan," kata Puspo.

Baca Selengkapnya