Pidato Rizieq 2019 Ganti Presiden dan Muatan Politik di Reuni 212

Reporter

Tempo.co

Senin, 3 Desember 2018 06:34 WIB

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab saat mengikuti di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, 28 Februari 2017. Pool/MI/RAMDANI

TEMPO.CO, Jakarta - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sampai mengulang-ulang salah satu pesan yang ditujukan kepada massa Reuni 212 di Monas pada Ahad, 2 Desember 2018. “Ingat semuanya sudah saatnya 2019 ganti presiden,” kata Rizieq melalui sambungan telepon yang disiarkan lewat pengeras suara.

Simak: Rizieq Shihab: Haram Pilih Presiden dari Partai Penista Agama

Tidak berhenti di situ, bahkan ia menegaskan peserta aksi untuk tidak memilih Presiden, yang oleh Rizieq disebut diusung oleh partai penista agama. “Haram memilih calon presiden dan calon legislatif yang diusung oleh partai pendukung penista agama,” kata Rizieq. Pentolan FPI yang kini berada di Mekkah ini bahkan menekankan kata haram sampai tiga kali.

Tidak berhenti sampai di situ, Rizieq pun menyinggung calon presiden yang wajib dipilih oleh peserta Reuni 212. Rizieq Shihab mengatakan peserta harus memilih calon presiden yang merupakan hasil Ijtima Ulama. Ia memang tidak menyebut nama, namun jika merujuk pada Ijtima Ulama maka calon yang dimaksud adalah Prabowo Subianto yang kali ini berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Nama Prabowo pertama kali muncul dalam Ijtima Ulama yang digelar oleh Rizieq Cs pada Juli 2018. Dalam pertemuan yang dimotori Gerakan Nasional Pengawal Fatwa itu, muncul dua nama calon presiden plus pasangannya.

Advertising
Advertising

Pertama adalah Prabowo Subianto dengan penceramah Abdul Somad. Lalu, pasangan lainnya adalah Ketua Umum Gerindra itu dengan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri. Belakangan Abdul Somad menolak sehingga nama Salim Segaf menguat.

Dalam perjalanannya, Prabowo memilih Sandiaga Uno sebagai pasangannya. Ijtima Ulama pun berembuk dan memutuskan bakal mendukung pasangan ini. Mereka menerbitkan rekomendasi pada September 2018 yang berbunyi:

Simak: Kepada Massa Reuni 212, Rizieq Shihab: 2019 Ganti Presiden

"Menetapkan Letnan Jenderal Haji Prabowo Subianto sebagai calon presiden pemilihan presiden tahun 2019 dan Haji Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon wakil presiden tahun 2019," bunyi pakta integritas dalam poin pertama dan kedua yang diatur Surat Keputusan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional II nomor 01/IJTIMA/GNPF-ULAMA/MUHARRAM/1440 H tentang penetapan Presiden dan Calon Wakil Presiden.

Baca kelanjutannya: Bagaimana reaksi kubu Jokowi atas pidato Rizieq Shihab

<!--more-->

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma'ruf) Abdul Kadir Karding menuding Reuni 212 merupakan kampanye terselubung untuk pasangan Prabowo - Sandiaga.

Simak: Timses Jokowi: Reuni 212, Kampanye Prabowo Berbungkus Silaturahmi

“Memang dari awal kami menyadari gerakan ini bukanlah soal moral, apalagi keagamaan, ini murni gerakan politik yang sesungguhnya kampanye terselubung,” kata dia dihubungi, Ahad, 2 Desember 2018.

Karding mengatakan telah melihat perubahan tujuan gerakan ini sedari awal. Menurut dia, gerakan 212 awalnya merupakan gerakan moral untuk menegakkan agama, namun belakangan berubah menjadi gerakan politik praktis. “Yaitu Prabowo sebagai presiden.”

Menurut dia, pihak-pihak yang menggerakkan Reuni Akbar 212 adalah tim sukses Prabowo - Sandiaga. Selain itu dia mengatakan sumber logistik seperti transportasi, akomodasi juga diperoleh dari kantor dan orang Partai Gerindra di daerah. “Itu informasi yang kami peroleh,” kata dia.

Karena itu, Karding menilai Reuni Akbar 212 merupakan kampanye Prabowo yang menggunakan simbol-simbol agama sebagai alat politik. Dia menyayangkan hal tersebut. Menurut dia, penggunaan agama sebagai alat kampanye justru akan mendegradasi agama itu sendiri.

Senada dengan rekan koalisinya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma’ruf, Arsul Sani juga menuding Reuni 212 adalah forum kampanye Prabowo Subianto yang dibungkus ajang silaturahmi.

Baca: Panitia Batal Undang Jokowi ke Reuni Akbar 212

“Kami menyadari itu dari awal, dan itu juga yang menyebabkan tidak semua tokoh atau ulama pada akhirnya mau datang. Sebab, mereka tidak mau dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang kebetulan ada di Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga,” ujar Arsul saat dihubungi Tempo pada Ahad, 2 Desember 2018.

Simak kelanjutannya: Bagaimana respon kubu Prabowo?

<!--more-->

Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Ferry Juliantono mengucapkan terima kasih atas ceramah Rizieq Shihab di acara Reuni 212. Dia menilai ceramah tersebut merupakan bentuk dukungan untuk Prabowo dan Sandiaga Uno.

“Kami terima kasih, ini suatu bentuk dukungan yang diberikan Habib Rizieq dan umat islam yang hadir dalam acara tersebut,” kata dia dihubungi, Ahad, 2 Desember 2018.

Baca: Datangi Reuni Akbar 212, Nama Prabowo Dielu-elukan Peserta

Menurut Ferry, meskipun Reuni 212 bukan acara politik, namun dia menilai arahan dari Rizieq Shihab dapat memberikan pedoman bagi peserta reuni dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2019. “Arahan dari Habib Rizieq untuk memberikan pedoman bagi yang hadir untuk tahu apa yang akan dilakukan di pilpres nanti,” kata dia.

Meski demikian, Ferry menampih tudingan bahwa Reuni 212 merupakan kampanye terselubung Prabowo-Sandi. Dia mengatakan Rizieq mengucapkan hal tersebut atas inisiatif pribadi. “Masa ada yang bisa mengkondisikan,” kata dia.

Selain itu, menurut politikus Partai Gerindra tersebut, kehadiran Prabowo dan sejumlah anggota partai dalam acara tersebut mewakili pribadi bukan partai. Dia membantah tudingan bahwa Reuni 212 mendapatkan logistik dari partainya.

Anggota Badan Pemenangan Prabowo - Sandiaga, Andi Arief, mengatakan muatan politik memang tidak bisa terhindarkan dari acara Reuni 212. “Saya melihat ada semacam pengharapan hadirnya keadilan. Ini gerakan kelas menengah yang spirit keislamannya naik secara kualitatif,” ujar dia.

Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan hal serupa. Dia membantah acara reuni 212 tersebut dimanfaatkan oleh pihaknya untuk mengkampanyekan Prabowo.

Toh, kata dia, yang menyerukan memilih capres usungan Ijtima Ulama adalah Rizieq Shihab, bukan Prabowo yang hadir sebagai undangan. “Habib Rizieq berhak menyampaikan pendapatnya,” ujar dia.

Prabowo memang hadir dalam acara tersebut. Dia mengatakan alasannya datang dalam Reuni 212 untuk menghormati undangan bukan untuk kampanye.

"Saya sekarang mendapat tugas dari partai sebagai calon presiden, maka saya tidak diperolehkan untuk bicara politik, tidak diperolehkan kampanye, maka saya akan patuh, saya tidak akan bicara politik, kampanye," kata Prabowo dalam Reuni 212 di Monas Jakarta Pusat, Ahad 2 Desember 2018.

Prabowo dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih telah diundang dalam Reuni 212. Dia mengaku bangga diundang dalam acara tersebut.

Simak: Di Reuni 212, Prabowo: Saya Capres Maka Tak Boleh Bicara Politik

Prabowo memuji Reuni 212 yang berjalan dengan tertib dan damai meski kegiatan tersebut dihadiri oleh jutaan masyarakat. "Saya tadi jalan dari Kebayoran melihat warga berjalan tertib, saya bangga jadi anak bangsa Indonesia," katanya.

Baca terusannya: Bagaimana pembelaan panitia Reuni 212?

<!--more-->

Penanggung Jawab Reuni Akbar 212, Slamet Maarif, mengatakan acara yang akan dihelat pada 2 Desember 2018 di lapangan tugu Monumen Nasional (Monas) tidak bermuatan politik. Acara ini, kata dia, murni sebagai arena silaturahmi para peserta Aksi Bela Islam yang berlangsung di tanggal sama, dua tahun lalu.

Baca: Di Acara Reuni 212, Rizieq Shihab Sebut 5 Kebobrokan Jokowi

"Murni silaturahim, bahkan tokoh lintas agama pun hadir di reuni 212. Bukan ajang politik praktis atau kampanye paslon tertentu," katanya dalam konferensi pers di Gedung Dewan Dakwah Islam Indonesia, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu, 28 November 2018.

Oleh karena itu, Slamet mengimbau agar peserta aksi yang hadir tidak membawa atribut partai politik atau pasangan calon presiden 2019 tertentu. Ia meminta peserta aksi cukup mengenakan pakaian putih-putih dan membawa bendera merah putih atau bendera tauhid.

Rizieq Shihab juga menyerukan agar umat Islam memilih calon legislator atau caleg hanya dari partai koalisi keumatan. Rizieq menegaskan bahwa pernyataannya tersebut bukanlah kampanye, propaganda politik atau pun politisasi, melainkan amanat perjuangan untuk perubahan. “Sekali lagi, ini amanat perjuangan, bukan kampanye, bukan propaganda politik,” kata Rizieq kepada massa Reuni 212.

Dewi Nurita, Taufiq Siddiq, Rosseno Aji

Ikuti berita seputar Reuni 212 di Tempo.co

Berita terkait

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

3 jam lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

15 jam lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

17 jam lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

17 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

18 jam lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

19 jam lalu

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

21 jam lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

22 jam lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

23 jam lalu

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

Prabowo belum menawarkan posisi menteri untuk Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

1 hari lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya