Kubu Prabowo: Cekcok Dukungan Capres Berujung Maut Itu Peringatan

Senin, 26 November 2018 08:25 WIB

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Direktorat Relawan Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ferry Mursyidan Baldan menyayangkan tragedi cekcok perbedaan dukungan calon presiden atau capres berujung pembunuhan. Ferry mengatakan kontestasi politik tak seharusnya menjadi alat untuk memantik konflik. "Ini menyedihkan dan warning (peringatan) untuk kita semua," ujar Ferry kepada Tempo pada Ahad malam, 25 November 2018 melalui pesan teks.

Ferry mengatakan kompetisi politik seharusnya menjadi tantangan masyarakat untuk saling mengemukakan gagasan terhadap pilihannya. Bukan wadah untuk saling tikam.

Baca: Cekcok Pilihan Capres di Facebook, Satu Orang ...

Pembunuhan itu terjadi di Kecamatan Sokobanah, Sampang, Jawa Timur. Subaidi, tewas akibat berbeda pandangan politik dengan temannya, Idrus. Cekcok itu berawal dari perselisihan di media sosial Facebook. Dalam akunnya, Subaidi mengunggah foto dengan status: "Siapa pendukung capres ini akan merasakan pedang ini."

Idrus mengomentari, "Saya ingin merasakan tajamnya pedang itu." Cekcok berlanjut di dunia nyata yang berujung pada kematian Subaidi. Lelaki itu tewas setelah ditembak mati dengan senjata rakitan milik Idris menembus dadanya pada Rabu 21 November 2018.

Baca: LBH APIK: Capres Belum Serius Bela Kasus ...

Ferry meminta para pendukung untuk bijak menanggapi kampanye-kampanye di media sosial. Bila timbul tragedi pertikaian akibat ruang sosial itu, Ferry mengatakan hal ini harus menjadi bahan introspeksi untuk semua pihak. Baik untuk audiens kampanye maupun dua pasangan calon presiden.

Ferry juga mengimbau relawan Prabowo - Sandiaga menjaga citra kontestasi pemilihan presiden. Musababnya, pesta demokrasi ini adalah salah satu cermin peradaban bangsa. Bila masyarakat terpecah, maka wajah Indonesia di mata dunia pun terdampak.

Simak: Pengamat: Pemilih Tua Kurang Suka Capres ...

"Kepada para relawan Prabowo - Sandiaga, kami ajak untuk terus menahan diri dari pancingan emosi." Ferry mengatakan dukungan relawan terhadap capres harus lahir dengan militansi. Bila dukungan timbul karena emosi, iklim politik yang sejuk tak akan terjadi.

Ia mengingatkan bahwa kompetisi pemilihan presiden dan pemilihan legislatif yang bakal digelar bersamaan tahun depan merupakan seni. Seni, kata dia, untuk mengekspresikan perbedaan pilihan. Seperti hakikat seni, keindahan yang muncul tidak bakal merusak hubungan. "Jangan biarkan kasus ini berkembang."

Advertising
Advertising

Berita terkait

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

3 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

4 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

6 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

8 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

9 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

9 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

11 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

12 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

14 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

16 jam lalu

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

Prabowo ingin para mantan presiden Republik Indonesia rutin bertemu dalam wadah presidential club.

Baca Selengkapnya