Meutya Hafid Kritik Prabowo Soal Sikap Australia Atas Palestina

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 23 November 2018 12:14 WIB

Meutya Hafid. TEMPO/Nickmatulhuda

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengkritik pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang mengatakan tidak masalah bagi Indonesia bila Australia memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem. “Pernyataan Pak Prabowo bertolak belakang dengan semangat konstitusi kita.” Meutya Hafid menyampaikan kritiknya melalui keterangan tertulis pada Jumat, 23 November 2018.

Menurut Wakil Ketua Fraksi Golkar DPR RI ini, pemindahan kedutaan ke Yerusalem adalah bentuk pengakuan atas Yerusalem sebagai ibukota Israel. Keputusan ini sama dengan mendukung penjajahan Israel terhdap Palestina. “Indonesia sepatutnya memprotes rencana pemindahan kedubes negara mana pun ke Palestina, termasuk Australia,” ujar Meutya.

Baca: Dikunjungi Meutya Hafid, Jusuf Kalla Tanyakan ...

Pernyataan Prabowo disampaikan menjawab pertanyaan wartawan asing soal sikapnya mengenai rencana pemindahan Kedubes Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem, seusai Prabowo berpidato di Indonesia Economic Forum 2018 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu lalu. "Untuk pemindahan kedutaan, saya belum membaca soal keputusan Australia memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Kita sebagai pendukung Palestina, kita tentu punya pendapat sendiri. Tapi Australia juga merupakan negara independen dan berdaulat, maka kita harus menghormati kedaulatan mereka," kata Prabowo menjawab pertanyaan wartawan asing itu.

Pernyataan Prabowo, kata Meutya, berpotensi melukai perjuangan bangsa Palestina, juga perjuangan masyarakat di Indonesia yang selama ini berjuang untuk rakyat Palestina. Dia menegaskan selama ini Palestina menganggap Indonesia sebagai sahabat sejati karena Indonesia selalu berani membela kepentingan Palestina di hadapan negara-negara di PBB. Indonesia menyatakan protes resmi di PBB ketika AS berencana memindahkan kedutaannya di Yerusalem.

Advertising
Advertising

Baca: Prabowo: Sorry Wartawan, Lu Belum Elite

Meutya menambahkan jika betul rencana pemindahan kedutaan ke Yerusalem, Australia berpotensi melanggar sejumlah resolusi PBB yang telah menetapkan bahwa Yerussalem di bawah naungan PBB. “Sebagai negara sehabat kita sepatutnya mengingatkan Australia sebagaimana pemerintah telah memprotes langkah AS.”

Meutya Hafid mengajak semua pihak di dalam negeri untuk terus memperjuangkan hak-hak Palestina apalagi mengingat Al Aqsa berada di Yerusalem dan merupakan salah satu tempat suci umat Islam.

Berita terkait

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

5 menit lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

51 menit lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

1 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

5 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

7 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

8 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

10 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya