Pentingnya Etika Politik Jelang Pileg dan Pilpres 2019

Sabtu, 17 November 2018 05:46 WIB

Diskusi Empat Pilar MPR RI dengan tema "Etika Politik Pilpres", kerja sama Humas MPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen, di Ruang Diskusi Press Room Parlemen, Lobby Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 November 2018.

INFO NASIONAL – Perjalanan politik Indonesia terutama pasca reformasi, bergulir dengan sangat luar biasa hingfa kind. Kehebohan para peserta kontestasi dan para pendukungnya dalam berbagai level, terlihat sangat reaktif dan agak mengkhawatirkan apalagi ketika menyentuh isu SARA. Dari berbagai diskursus politik jelang 2019, etika semestinya memegang peranan penyeimbang di tengah-tengah prosesi dinamika politik.

Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI Agun Gunanjar Sudarsa melihat, geliat politik terutama mendekati 2019, banyak sekali diskursus seputar pileg dan terutama pilpres, yang terjebak dalam dan semakin lama makin membuat rakyat tidak bertambah cerdas untuk menentukan pilihan-pilihan.

Selain diskursus-diskursus tersebut, suasana panas menjelang tahun politik 2019 semakin panas dengan berbagai kegaduhan. Antara lain yang sempat viral saat ini adalah fenomena saling sindir, sehingga keluar kata-kata seperti ‘sontoloyo’, ‘genderuwo’, 'tampang boyolali', dan lainnya.

“Dan, situasi tersebut sangat mengkhawatirkan,” katanya dalam Diskusi Empat Pilar MPR RI dengan tema "Etika Politik Pilpres", kerja sama Humas MPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen, di Ruang Diskusi Press Room Parlemen, Lobby Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 November 2018.

Menurut Agun, sepanjang tahun politik sampai hari ini dan mendekati hari H pilpres 2019, bangsa Indonesia sudah berada dalam banyak sekali diskursus yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Semuanya campur aduk, sehingga tanpa disadari terjebak dalam diskursus yang tidak mendidik. “Saya pribadi sangat menghindari diskursus seperti itu. Karenanya, etika memang menjadi sesuatu yang penting dalam kerumitan tersebut,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Namun, Agun tidak lantas menyalahkan para kontestan Pilpres 2019. Hal tersebut merupakan merupakan hasil atau output dari fenomena perjalanan politik, di perkembangan akhir-akhir pasca reformasi ini yang tanpa bangsa ini sadari. “Dan kita semua elemen bangsa ikut salah, termasuk para elit politik, ya kita semua. Ini yang harus dipahami dan disadari, bahwa etika dalam berpolitik memang harus disandingkan,” ujarnya.

Diungkapkan Agun, kalau bangsa ini ingin membangun etika politik yang baik, bagus dan etika yang sepantasnya, maka para peserta kontestasi politik harus memiliki struktur yang baik, dan berjalan sesuai fungsinya masing-masing. Sehingga publik akan melihat ada sesuatu yang baik, benar dan bermanfaat untuk rakyat.

“Analoginya seperti sebuah band musik, ada gitaris, ada vokalis, ada basis, ada drumer. Nah, masing-masing menjalankan fungsinya masing-masing sesuai ritme dan waktu yang pas untuk masuk bermain. Jika itu terjadi, maka terciptalah satu alunan irama musik yang harmoni dan enak didengar. Ketika itu terjadi, baru bicara soal etika penampilan band tersebut, apakah layak ditonton, karyanya cocokkah dengan lingkungan dan kondisi kekinian," kata Agung Gunanjar Sudarsa. (*)

Berita terkait

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.

Baca Selengkapnya

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam

Baca Selengkapnya

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri

Baca Selengkapnya

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.

Baca Selengkapnya

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.

Baca Selengkapnya

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.

Baca Selengkapnya