Lucas Diduga Halangi Kepulangan Eddy Sindoro Sejak 2016

Rabu, 7 November 2018 11:53 WIB

Pengacara Lucas SH. CN, seusai menjalani pemeriksaan, di gedung KPK Jakarta, Jumat, 26 Oktober 2018. Penyidik KPK melimpahkan berkas perkara dan barang bukti ke penuntut umum terkait kasus sengaja mencegah, merintangi penyidikan perkara suap terhadap tersangka mantan Bos Grup Lippo, Eddy Sindoro. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Lucas mulai menjalani sidang pembacaan dakwaan dalam kasus menghalangi penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap tersangka Eddy Sindoro. Sidang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu, 7 November 2018.

Juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan jaksa penuntut umum KPK akan menjelaskan mengenai peran terdakwa dalam mengarahkan atau memfasilitasi. "Nanti kami uraikan,” katanya pada Selasa, 6 November 2018.

Baca: KPK Beberkan Peran Lucas dalam Pelarian Eddy Sindoro Hari Ini

Sidang yang dipimpin ketua majelis hakim, Frangki Tabuwun, itu dimulai pukul 11.20. Menggunakan kemeja safari warna biru, Lucas mendengarkan jaksa membacakan dakwaan baginya.

Dalam dokumen persidangan yang diperoleh Tempo, KPK mendakwa Lucas sudah menghalangi kepulangan Eddy Sindoro ke Indonesia sejak 2016, saat mantan petinggi Lippo Group itu ditetapkan sebagai tersangka suap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Edy Nasution.

Advertising
Advertising

“Yakni menyarankan Eddy Sindoro selaku tersangka tindak pidana korupsi untuk tidak kembali ke Indonesia serta mengupayakan Eddy Sindoro masuk dan keluar wilayah Indonesia tanpa pemeriksaan atau tindakan hukum lainnya,” demikian seperti dikutip dari dokumen tersebut.

Baca: Pengacara: KPK Limpahkan Berkas Lucas karena Takut Pra Peradilan

KPK telah menetapkan Eddy sebagai tersangka penyuap Edy Nasution terkait dengan pengurusan perkara di PN Jakarta Pusat pada 21 November 2016. KPK beberapa kali mengirimkan surat panggilan pemeriksaan tersangka, tapi saat itu Eddy Sindoro diketahui telah berada di luar negeri.

Pada 4 Desember 2016, menurut KPK, Eddy menghubungi Lucas untuk menyampaikan bahwa dirinya akan pulang ke Indonesia untuk menjalani proses hukum di KPK. Namun Lucas menyarankan Eddy agar tidak pulang. Lucas menyarankan Eddy melepas status kewarganegaraan Indonesia dan membuat paspor di negara lain agar dapat terlepas dari proses hukum di KPK. Atas saran itu dan dengan bantuan seorang bernama Chua Chwee Chye alias Jimmy alias Lie, Eddy membuat paspor palsu Republik Dominika atas nama Eddy Handoyo Sindoro.

Dengan menggunakan paspor palsu itu, Eddy Sindoro pergi dari Bangkok ke Malaysia pada 5 Agustus 2018. Eddy sempat dihukum denda di sana karena ketahuan menggunakan paspor palsu. Kemudian Lucas kembali mengatur rencana agar saat dipulangkan ke Indonesia Eddy bisa langsung ke Bangkok dan terhindar dari proses hukum KPK. Eddy bertemu dengan sejumlah pihak, termasuk petugas bandara, agar Eddy bisa berangkat tanpa melalui pemeriksaan imigrasi.

Baca: Eddy Sindoro Menyerahkan Diri, Lucas: Kebenaran Akan Terungkap

Berita terkait

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

7 jam lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

7 jam lalu

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh seorang pengacara atas dugaan tidak lapor LHKPN dengan benar.

Baca Selengkapnya

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

10 jam lalu

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

1 hari lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

1 hari lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

1 hari lalu

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

Jokowi masih menggodok nama-nama calon anggota pansel calon pimpinan dan dewan pengawas KPK

Baca Selengkapnya

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

1 hari lalu

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

Syahrul Yasin Limpo mengatakan seluruh pernyataan saksi yang menuding dirinya tidak benar.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

1 hari lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan Bekas Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba Tersangka TPPU

2 hari lalu

KPK Tetapkan Bekas Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba Tersangka TPPU

Mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba ditetapkan sebagai tersangka pencucian uang

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

2 hari lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya