Tokoh Dunia Ajak Tak Gunakan Islam Sebagai Alat Politik

Sabtu, 27 Oktober 2018 14:28 WIB

Mohammed Dajani, Seorang profesor dan aktivis perdamaian Palestina. aijac.org.au

TEMPO.CO, Jakarta - Dr. Mohammed Dajani, Founder and Chairman Wasatia Movement, Jerusalem berkisah tentang bagaimana partai politik di negaranya tidak menyebarkan Islam rahmah. Justru, kata dia, banyak yang menyebarkan kebencian.

Baca juga: Wapres Jusuf Kalla Undang Sejumlah Petinggi Ormas Islam

Dajani memberi contoh bagaimana Hamas melakukan propaganda lewat foto berisi anak kecil yang diikat dengan bom supaya bisa membunuh orang lain. Lalu foto itu disebarkan.

“Mereka harus membenci Yahudi, harus membenci Nasrani. Mereka membakar sinagoga (tempat ibadah orang Yahudi), mereka membakar gereja. Ini bukan Islam, ini kebencian,” kata dia saat menghadiri 2d Global Unity Forum di Hotel Marriot, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat 26 Oktober 2018.

Dajjani mengatakan agama seharusnya tak dijadikan kendaraan politik.
Jika agama dijadikan alat politik, hasilnya justru perpecahan.

Advertising
Advertising

“Orang Palestina mayoritas muslim. Ada tiga puluh partai politik sekuler yang tidak punya aspirasi nilai luhur agama. Tetapi aspirasi juga tidak dipenuhi oleh sepuluh organisasi Islam yang ada di Palestina. Mereka tidak menyebarkan inti nilai Islam itu sendiri,” kata Dr. Mohammed Dajjani.

Dajani juga mencontohkan Hizbut Tahrir yang menurut dia memperalat Al Quran dengan tafsir untuk membenci Yahudi dan Nasrani.

Contohnya lagi, kata Dajani, Hizbut Tahrir di Palestina dan di mana saja menafsirkan tiga ayat terakhir di surat Al Fatihah yang menjadi sasaran kemarahan Tuhan adalah orang Yahudi. Sedangkan yang sesat adalah orang Nasrani. Padahal, kata Dajjani, Tuhan marah terhadap orang yang menolak kebenaran dan orang munafik.

“Hizbut Tahrir menafsirkan makna ummatan wasatan itu dengan menyatakan Islam ada di tengah antara Yahudi dan Nasrani. Yahudi yang membunuh para nabi dan Nasrani yang menjadikan nabi sebagai Tuhan,” kata Dajani.

Senada, Zainab al-Suwaij, Executive Director American Islamic Congress dari Irak mengatakan, negaranya hancur karena menjadikan agama sebagai alat politik. Orang yang mempunyai kepentingan politik menghancurkan sesama manusia menggunakan agama.

“Yang terjadi di negara saya (Irak) banyak orang mati dibunuh dan keluarga mereka hilang. Peradaban hancur karena mereka mengatasnamakan agama untuk menghabisi sesama manusia,” kata dia.

Dua tokoh agama ini sepakat dengan Indonesia untuk menyikapi perbedaan. Mereka justru banyak belajar dari Indonesia yang mengayomi perbedaan agama, suku dan ras.

Acara 2d Global Unity Forum ini dihelat bersama Gerakan Pemuda Ansor. Organisasi di bawah Nahdlatul Ulama ini juga mengajak dunia untuk tidak menjadikan Islam atau agama lain sebagai alat politik dan senjata meraih kekuasaan. Pertemuan ini dihadiri perwakilan negara-negara yang mengalami konflik agama seperti Irak, Afganistan, Palestina dan Suriah. Indonesia diharapkan menjadi inspirasi dunia dalam menjaga pluralisme dan toleransi.

Baca juga: Jejak Hizbut Tahrir di Dunia

“Kami mengajak pemuda di seluruh dunia dan Indonesia mengukuhkan konsensus pendiri bangsa dalam merawat, menghargai, dan saling menjaga segala keberagaman,” kata Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Abdul Rachman.

Ia mengatakan dunia terancam oleh keberadaan kelompok yang menggunakan agama sebagai pembenaran meraih kekuasaan. Bahkan lewat kekerasan dan kekejaman yang menghancurkan umat manusia. Kelompok tersebut mengusung semangat eksklusivitas yang bersifat superior dan merasa berhak atas bumi beserta segala isinya.

“Tujuan pertemuan ini bersama-sama membawa kembali semangat Islam sebagai agama pembawa rahmah, cinta damai, dan saling menghargai,” kata dia.

Berita terkait

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

1 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

3 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

3 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

4 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

4 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

4 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

5 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

5 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

6 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya