Protes IOM, Pengungsi Timur Tengah Minta Rumah Komunitas

Reporter

Antara

Jumat, 26 Oktober 2018 15:20 WIB

Suasana kelas di rumah komunitas pengungsi di Kota Pekanbaru, Riau, 6 Maret 2018. Anak-anak tersebut merupakan korban dari negara di Asia Tengah, Timur Tengah dan Afrika yang sedang dilanda perang. ANTARA FOTO/FB Anggoro

TEMPO.CO, Kupang- Sebanyak 288 pengungsi Timur Tengah unjuk rasa di depan Kantor International Organization for Migration (IOM) atau Organisasi Internasional untuk Migrasi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat siang, 26 Oktober 2018. Para demonstran terdiri atas warga Afganistan, Pakistan, Ethiopia, dan Srilanka itu meminta kepastian dipindahkan ke daerah yang mempunyai rumah komunitas.

Pengungsi berkewarganegaraan Afganistan Ali Faqiri, misalnya, mengaku sudah lima tahun tinggal di Kupang. “Hingga saat ini belum ada rumah komunitas yang menampung kami," kata Ali.

Baca: Dampak Kelompok Pengungsi Bagi Kemajuan Ekonomi ...

Rumah komunitas adalah rumah penampungan dengan konsep baru untuk pencari suaka dan pengungsi dari Timur Tengah dan Asia. Melalui rumah komunitas itu, anak-anak pengungsi bisa bersekolah seperti anak-anak Indonesia pada umumnya. Menurut Ali, sudah seharusnya ia dan teman-temannya dipindahkan ke negara ketiga, baik itu Australia, Amerika, maupun negara lainnya jika tidak ada rumah komunitas.

Tak ada perwakilan IOM yang menemui pengungsi. Namun Ali bertekad untuk tetap menunggu hingga pihak IOM menemuinya. “Kami akan tunggu terus sampai ada yang keluar," ujar dia.

Baca: Panas Terik, Pengungsi Gempa Palu Terkenang ...

Beberapa waktu lalu, kata Ali, 27 temannya yang sudah dipindahkan ke Kalimantan yang ada rumah komunitasnya. Ia berharap hal itu terjadi juga padanya.

Advertising
Advertising

Shafur, pengungsi Afganistan yang sudah berada di Kupang selama kurang lebih dari tiga tahun berharap sama. Tahun depan, anaknya sudah harus bersekolah. “Tidak adanya rumah komunitas, saya kebingungan bagaimana menyekolahkan anak saya?" Dia berharap masalah ini diproses secepatnya agar masa depan anak-anaknya bisa lebih baik.

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

21 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

21 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

2 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

4 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

4 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

5 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

6 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya