Mendagri: Dukungan Besar Penting untuk Calon Presiden

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juli 2003 09:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno menegaskan pentingnya dukungan besar bagi calon presiden dan wakil presiden saat pencalonan. Seorang Pesiden yang legitimate dan presentatif harus didukung oleh partai-partai besar. Kalau tidak, gimana? kata Hari saat dicegat wartawan usai salat Jumat di lingkungan Depdagri Jakarta, Jumat (17/1). Mendagri mengemukakan hal itu menjawab keberatan yang muncul dari partai-partai kecil tentang persyaratan pengajuan calon presiden dan wakil presiden. Dalam aturan disebutkan, hanya partai atau gabungan partai yang memperoleh 20 persen suara pemilih yang bisa mengajukan nam calon presiden dan wakil presiden. Pentingnya dukungan itu dijelaskan Hari dengan sebuah contoh pemerintahan sebelumnya. Ia menyebut kasus Presiden Abdurrahman Wahid, yang sangat mudah digoyang oleh para penentangnya sehingga karena memiliki sedikit dukungan suara di parlemen. Presiden Megawati, lanjut Hari, yang memperoleh dukungan 33 persen suara pun, masih kerap mengalami goyangan yang sama. Bekas Wakil Ketua MPR di era Abdurrahman Wahid ini menuturkan, persyaratan itu tidak membuat partai-partai kecil kehilangan haknya. Sebelum Pemilu, kata dia, tiap partai boleh mengusung nama siapapun. Jika masyarakat bersimpati, tentunya walau haya partai kecil, tentu akan didukung dan mendapat suara yang banyak. Mendagri juga menambahkan, kemungkinan partai kecil untuk mencalonkan presiden masih besar dengan memanfaatkan suara dari gabungan partai. Tentu saja asal sampai dua puluh persen. Hari berharap hal ini menjadi dasar bagi tercipatanya aliansi yang permanen dan kekuatan yang tidak menyebar. Hari juga menyinggung persyaratan calon presiden dari aspek hukum. Ia mengungkapkan, partai tidak bisa mencalonkan presiden atau wakil presiden yang dikenai ancaman hukuman minimal lima tahun. Alasannya, kata dia, ancaman lima tahun adalah batas hukuman minimal pelanggaran berat. Hari mengaku aturan itu tidak untuk ditujukan untuk menjegal siapapun. Namun, pihaknya hanya ingin membuat suatu persyaratan yang ideal bagi pemimpin negara. Kita kan tidak ingin punya presiden yang pernah melakukan pelanggaran berat, tambahnya. (Sri Wahyuni-Tempo News Room)

Berita terkait

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

1 menit lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Telkomsat dan Starlink Tandatangani Kerja Sama Layanan Segmen Enterprise di Indonesia

2 menit lalu

Telkomsat dan Starlink Tandatangani Kerja Sama Layanan Segmen Enterprise di Indonesia

Telkomsat dan Starlink melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) untuk layanan segmen enterprise berbagai wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tyson Fury vs Oleksandr Usyk dalam Duel Unifikasi Gelar Tinju Kelas Berat: Simak Prediksi Lenox Lewiss, Holyfield, McGregor

9 menit lalu

Tyson Fury vs Oleksandr Usyk dalam Duel Unifikasi Gelar Tinju Kelas Berat: Simak Prediksi Lenox Lewiss, Holyfield, McGregor

Duel penyatuan gelar juara tinju dunia kelas berat akan berlangsung antara Tyson Fury dan Oleksandr Usyk malam ini. Simak prediksi para tokoh.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

10 menit lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

16 menit lalu

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

Aktivitas seru yang dikenal dengan istilah stargazing juga bisa didapatkan di India

Baca Selengkapnya

Mengenal IHA, Badan Baru yang Diluncurkan Kemendikbudristek

20 menit lalu

Mengenal IHA, Badan Baru yang Diluncurkan Kemendikbudristek

Dilansir dari laman Kemendikbudristek, salah satu langkah pertama yang telah dilakukan IHA adalah memperbarui Museum Song Terus di Pacitan, Jawa Timur

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

21 menit lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, ditangkap

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar Ponsel Nokia yang akan Mendapatkan Pembaruan Android 15

23 menit lalu

Inilah Daftar Ponsel Nokia yang akan Mendapatkan Pembaruan Android 15

Ponsel Nokia yang kemungkinan besar mendapat update Android 15 adalah Nokia XR21, Nokia X30, Nokia G60, dan Nokia G42.

Baca Selengkapnya

JPPI Minta Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 Dicabut: Sumber UKT Naik

25 menit lalu

JPPI Minta Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 Dicabut: Sumber UKT Naik

JPPI mendesak Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SSBOPT) pada PTN dicabut

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

31 menit lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya