Saat Ma'ruf Amin Menolak Disebut Tua
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Ninis Chairunnisa
Senin, 22 Oktober 2018 18:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menolak dikategorikan usia tua. Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu merujuk standar Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) bahwa seseorang dapat dikatakan berusia tua jika telah berusia 80-100 tahun.
Baca: Ma'ruf Amin: Ada yang Bilang Saya Diperalat Jokowi, Ini Isu Kejam
Ma'ruf yang saat ini berusia 75 tahun pun menyatakan bahwa dirinya belum termasuk kategori tua, melainkan masih setengah baya. "Menurut WHO, yang namanya tua itu 80-100. Kalau 60-80 setengah baya. Berarti saya belum tua, masih setengah baya," ujar Ma'ruf dalam acara halaqah ulama dan silaturahim pengasuh pondok pesantren se-Jawa Barat di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin, 22 Oktober 2018.
Ma'ruf juga selalu membandingkan dirinya dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang kini berusia 93 tahun. Ma'ruf merasa dirinya masih jauh lebih muda.
Baca: Ma'ruf Amin Hadiri Acara Hari Santri Nasional di Tasikmalaya
Untuk menjawab berbagai pertanyaan ihwal alasan dirinya masih mau menjadi cawapres di usia yang sudah tidak muda lagi, Ma'ruf kerap bercerita tentang kisah kakek tua yang menanam pohon.
Cerita yang dia peroleh saat mengenyam pendidikan di pesantren. "Banyak orang bertanya, untuk apa lagi menanam pohon kalau sudah tua. Sang Kakek itu menjawab, saya menanam bukan untuk diri saya, tapi untuk generasi selanjutnya," ujar Ma'ruf.
Baca: Rapor Merah Kebebasan Beragama Jokowi, Ma'ruf Amin: Keliru Itu