Pengamat: Pemilih Tua Kurang Suka Capres Cengengesan
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Syailendra Persada
Minggu, 21 Oktober 2018 19:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mengatakan pemilih dari kalangan kategori usia tua dan pemilih muda alias milenial memiliki perbedaan selera yang cukup mendasar dalam memilih capres.
Baca: Kurangi Golput Pemilu, Aktivis Deklarasi Perkumpulan Swing Voters
"Milenial biasanya memiliki preferensi sendiri untuk pilihan calon presidennya," kata Siti saat ditemui seusai konferensi pers Perkumpulan Swing Voters di Kafe Anomali, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 20 Oktober 2018.
Siti melihat, milenial memilih presiden yang tegas dan menawarkan program-program konkret. Selain itu, mereka memandang bahwa seorang presiden harus mampu mengeksekusi keputusan.
Selera milenial itu berkebalikan dengan karakter presiden favorit kaum orang tua. Menurut Siti, para orang tua cenderung memilih pasangan calon yang kalem dan agamis. "Yang enggak banyak cengengesan ini lebih banyak disukai orang tua," kata Siti.
Adapun kelompok milenial ini umumnya mendominasi pemilih mengambang atau swing voters. Artinya, mereka cenderung memiliki pilihan yang tak pasti atau bisa berubah-ubah. Pemilih mengambang juga dapat menimbang keputusan sampai detik-detik terakhir berada di dalam bilik suara.
Simak juga: Fahri Hamzah: Dana Saksi Pemilu Kepentingan Negara
Sedangkan kelompok orang tua, kata Siti, cenderung sudah memiliki pilihan yang tetap. Dalam menentukan pilihan ketika Pemilu, Siti mengatakan para generasi tua cenderung sudah menentukan capres yang bakal dicoblos jauh-jauh hari.