Tulis Buku, Menteri Susi Pudjiastuti Siap Pensiun?

Sabtu, 20 Oktober 2018 19:02 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyeka matanya saat mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2018. Ia juga mengatakan telah memeriksakan matanya di Jakarta Eye Center. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sudah siap jika masa jabatannya bakal berakhir pada 2019 mendatang. Susi bahkan telah menulis buku berjudul Laut Masa Depan Bangsa.

Baca juga: Ditegur Susi, Sandiaga: Tak Masalah sebelum Ditenggelamkan

"Kalau saya diperbolehkan nanti oleh pak presiden tetap bekerja, ya berarti sampai 20 Oktober saya bisa done all my work, tentu saja saya juga sudah susun buku dan diterbitkan juga," ujar Susi Pudjiastuti saat menghadiri event Security Summit di Yogyakarta 18 Oktober 2018.

Susi mengatakan selisih penjualan bukunya itu nanti sebagian akan disumbangkan untuk para korban gempa dan tsunami di Palu.

Susi juga bakal bersama organisasi bentukannya, Pandu Laut, mengkampanyekan penggalangan dana untuk korban gempa Palu saat peluncuran buku itu.

Advertising
Advertising

Pandu Laut sendiri merupakan wadah para aktivis dan tak kurang berhimpun 200 komunitas pegiat pelestari laut.

Dalam kesempatan itu, Susi pun menjelaskan lagi makna laut sebagai masa depan bangsa seperti judul buku yang ia tulis.

Susi menuturkan sebagai aset masa depan, laut jangan sampai digadaikan dan dirusak.

Menurut Susi Pudjiastuti salah satu persoalan yang dihadapi laut Indonesia masih soal sampah plastik.

"Kita masih menjadi negara ke 2 penyumbang sampah plastik terbesar di lautan di dunia setelah Cina," ujarnya.

Baca juga: Panas Dingin Susi - Sandiaga, dari Sunter Hingga Izin Nelayan

Oleh sebab itu, selama menjabat ia melarang seluruh jajarannya di Kantor Kementerian Kelautan Perikanan menbawa barang-barang yang bisa menimbulkan sampah plastik seperti kantong kresek sampai botol minuman.

Susi Pudjiastuti menambahkan sebenarnya Presiden Jokowi juga sudah menandatangi peraturan presiden yang mengatur kebijakan untuk pengurangan limbah plastik. Sayangnya belum ada peraturan di bawahnya seperti peraturan menteri yang menindaklanjuti.

"Kalau kebijakan sampah plastik ini tak segera diatur nanti 2030 akan lebih banyak plastik di laut daripada ikannya," ujarnya.

Berita terkait

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

26 menit lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

39 menit lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

3 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

3 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

4 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

4 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

6 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

7 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

8 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

8 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya