57 Persen Guru Intoleran, Serikat Guru: Ancaman Bagi Bangsa

Reporter

Fikri Arigi

Selasa, 16 Oktober 2018 22:25 WIB

Intoleransi dalam Berkeyakinan Meningkat

TEMPO.CO, Jakarta-Penelitian Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tentang keberagamaan guru di Indonesia
menunjukkan bahwa guru memiliki opini intoleran pada pemeluk agama lain. Menanggapi hal itu Sekertaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Heru Purnomo mengatakan masalah tersebut merupakan ancaman bagi bangsa.

"Pelita yang meredup ini adalah ancaman bagi bangsa ini. Jangan sampai potensi radikalisme dan intoleransi guru terjebak pada kondsisi radikalisme pasif. Ini akan mencabut akar kepribadian Pancasila," tutur Heru di Hotel Le Meridien, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Oktober 2018.

Baca: Sebanyak 57 Persen Guru Punya Opini Intoleran

Pada acara pemaparan hasil penelitianya Selasa siang, PPIM menunjukan ada sebanyak 57 persen guru yang memiliki opini intoleran, serta 37,77 persen keinginan guru untuk melakukan perbuatan intoleran atau intensi-aksi.

Menurut Direktur Eksekutif PPIM, Saiful Uman, penelitian ini penting untuk melihat pandangan serta sikap guru di sekolah negeri atau madrasah. Pasalnya guru memiliki posisi strategis dan punya peran penting dalam pembentukan nilai-nilai, pandangan, serta pemikiran siswa.

Namun menurut pengamat pendidikan, Bahrul Hayat, perlu ada penelitian lebih lanjut dari data ini. Alasannya, karena ia meyakini banyak faktor yang mendalangi opini intoleransi yang berkembang di kalangan guru ini. "Seberapa sering guru terekspose dalam persentuhan lintas agama misalnya," kata Bahrul.

Simak: Gereja St Lidwina Diserang, Jokowi: Tak Ada Tempat Bagi Intoleran

Menurut Bahrul perlu ada pendalaman variabel penelitian. Bahrul merasa penelitian ini belum cukup kuat, meskipun secara metodologi sudah mumpuni. Penelitian ini dilakukan dengan sampel sebanyak 2.237 guru. Dengan proporsi 1.172 guru sekolah negeri dan 1065 guru sekolah swasta (dalam penelitian ini madrasah).

Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, dari 6 Agustus sampai 6 September 2018. Penelitian mengambil sampel dari 34 provinsi di Indonesia yang dipilih secara acak menggunakan teknik probability proporsional to size (PPS).

Berita terkait

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

7 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

26 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

30 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

37 hari lalu

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

50 hari lalu

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

4 Maret 2024

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

Perhimpunan Pendidikan dan Guru menolak jika makan siang gratis menggunakan dana BOS

Baca Selengkapnya

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

4 Maret 2024

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

4 Maret 2024

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

4 Maret 2024

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

4 Maret 2024

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

Menurut FSGI, penggunaan dana Bos untuk makan siang gratis menunjukkan pemerintah gagal memahami tujuan kebijakan itu.

Baca Selengkapnya