16 Pencari Suaka Asal NTT Ditransmigrasikan ke Sulawesi
Reporter
Editor
Senin, 17 Desember 2007 12:46 WIB
TEMPO Interaktif, Kupang: Pemerintah Australia telah mendeportasi 16 pencari suaka dari Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun mereka tidak dikembalikan ke daerah asal di Desa Landu Lusi, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, melainkan langsung dikirim ke daerah transmigrasi Waketobi, Sulawesi Tenggara. Sejauh ini belum ada penjelasan resmi dari pemerintah tentang alasan menstansmigasikan ke 16 warga itu. Asisten Tata Pemerintahan NTT, Yoseph Mamulak, menolak memberikan penjelasan. Saat ditemui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT, Mamulak hanya mengangkat tangan dan memberi isyarat kalau dirinya menolak untuk memberikan keterangan. Sementara Direktur Yayasan Peduli Timor Barat, Ferdi Tanoni, yang dihubungi terpisah mengatakan, 16 warga tersebut diterbangkan langsung dari Pulau Christmas, Australia ke Jakarta dan langsung dikirim ke Sulawesi Tenggara menggunakan pesawat komersial via Denpasar, Bali. "Sampai saat ini, masyarakat masih bertanya-tanya, mengapa Departemen Luar Negeri tidak memberikan penjelasan secara transparan tentang alasan mereka mencari suaka,” kata dia. Lebih aneh lagi, kata Ferdi, ketika dikembalikan ke Indonesia, justru Departemen Luar Negeri diam-diam mengirim mereka ke Sulawesi Tenggara sebagai transmigran. “Padahal keluarga mereka sudah menunggu di Pulau Rote," katanya. (Jems de Fortuna)
Matematika politik bisa berlangsung seperti berikut: jika mayoritas keliru, minoritas yang baik dan benar menjadi musuh rakyat. Dalam arti ini, musuh rakyat bermakna positif, dan jika mayoritas semacam ini memenangi pemilihan umum, demokrasi jelas menunjukkan kelemahannya. Plato sudah lama menunjuk demokrasi sebagai kapal berisi orang-orang bodoh, sejak Socrates harus dihukum mati minum racun berdasarkan pemungutan suara dari 501 anggota parlemen Athena pada 399 SM. Dengan ajaran logikanya, Socrates, antara lain, didakwa menista dewa-dewa Yunani.
