Rumahnya Retak karena Gempa Palu, Cinta Pilih Tinggal di Tenda

Minggu, 14 Oktober 2018 07:46 WIB

Warga memancing di tepi Pantai Lere, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, 13 Oktober 2018. Suasana Kota Palu mulai normal pascagempa dan tsunami, yang melanda Kota Palu-Donggala pada Jumat, 28 September lalu. ANTARA FOTO/Yusran Uccang

TEMPO.CO, Jakarta - Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah yang berada tepat di seberang rumah dinas Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo alias Pasha Ungu, beralih rupa. Tanah lapang yang biasanya dipakai untuk berbagai acara hiburan hingga agenda formal pemerintah kota itu kini menjadi pengungsian. Ratusan keluarga korban terdampak gempa Palu pada 28 September tinggal di lapangan itu.

Aktivitas para pengungsi sudah dimulai sejak hari sangat muda. Senda gurau anak-anak terdengar sejak subuh. Kemarin, Sabtu pagi, 13 Oktober 2018, di tepi-tepi jalan masuk menuju lapangan, delapan anak berkumpul di arena bermain. Mereka bermain ayunan. “Ayun terus,” kata Cinta, 8 tahun, kepada seorang temannya. Anak perempuan di belakang Cinta cekatan menyorong besi ayun itu. Nisa, 7 tahun, juga bermain ayunan. Tapi Nisa lebih santai menikmati permainannya.

Baca: Ada Doa untuk Korban Gempa Palu di Penutupan Asian Para Games

Hari-hari setelah gempa dan tsunami Palu, mereka lalui tanpa bersekolah. Sejak gempa Palu mengguncang 28 September lalu, sekolah-sekolah di Kota Palu belum aktif. Wali Kota Hidayat, pada Jumat lalu, 12 Oktober 2018, mengatakan aparatur sipil negara dan sejumlah pegawai institusi masih bersiap-siap kembali beraktivitas. Sebabnya, sebagian besar pegawai turut menjadi korban bencana.

Meski tak sekolah, Cinta mengaku senang masih bisa berkumpul dengan teman-temannya di tempat pengungsian. Rumah Cinta hanya sekitar 2 kilometer dari Kantor Wali Kota Palu masih bisa ditinggali. Ibunya tinggal di rumah. Tapi ia memilih tidur di barak pengungsian bersama neneknya.

Advertising
Advertising

Baca: Kisah Fatimatuzzarah, Dokter Muda Relawan Gempa Palu

“Rumahku retak, aku takut,” ujar Cinta bercerita kepada Tempo. Meski tenda pengungsian tidak nyaman seperti di rumah, Cinta lebih suka tinggal di barak karena merasa aman. Ia juga dapat bertemu teman-temannya setiap hari.

Di samping arena bermain Cinta dan teman-temannya, pipa air dengan air deras mengucur. Pipa itu menghadap ke pinggir jalan, mengarah ke kantor Wali Kota Palu. Sejumlah pengungsi gempa Palu mengerumuni pipa. Mereka mengantre memandikan bocah, juga antre untuk mencuci perkakas dapur.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

41 hari lalu

Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

Jokowi meresmikan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan pascabencana 2018 di Kawasan Teluk Palu, Sulteng.

Baca Selengkapnya

Akan Diresmikan Jokowi, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri yang Rusak saat Gempa Palu 2018 Pernah Dinamai 'Tanah Berdebu'

44 hari lalu

Akan Diresmikan Jokowi, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri yang Rusak saat Gempa Palu 2018 Pernah Dinamai 'Tanah Berdebu'

Presiden Jokowi akan meresmikan selesainya perbaikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang hancur akibat gempa M7,4 2018.

Baca Selengkapnya

Rusak Kena Gempa Palu, Rekonstruksi Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Selesai Tahun Ini

45 hari lalu

Rusak Kena Gempa Palu, Rekonstruksi Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Selesai Tahun Ini

Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu bakal segera diresmikan pasca terdampak Gempa Palu pada 2018 silam yang memakan banyak korban.

Baca Selengkapnya

Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

29 September 2023

Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

Gempa Palu Donggala pada 28 September 2018 adalah bencana yang sangat patut untuk dikenang. Lantas berapa korban, rumah rusak, dan hal lainnya?

Baca Selengkapnya

Fenomena Likuifaksi di Gempa Palu 5 Tahun Lalu, Mengenal Likuifaksi

29 September 2023

Fenomena Likuifaksi di Gempa Palu 5 Tahun Lalu, Mengenal Likuifaksi

Likuifaksi seperti di gempa Palu adalah bencana yang dapat datang kapan saja. Sering kali disertai gempa dan tsunami menjadikannya sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya

Tepat 5 Tahun Gempa Tsunami Palu 28 September, Peneliti: Perlu Diperingati Sambil Mitigasi

28 September 2023

Tepat 5 Tahun Gempa Tsunami Palu 28 September, Peneliti: Perlu Diperingati Sambil Mitigasi

Tepat lima tahun lalu pada 28 September 2018, ibukota Sulawesi Tengah di Palu dan sekitarnya dilanda gempa bumi dahsyat yang diiringi peristiwa tsunami. Peneliti gempa dari Badan Geologi di Bandung Supartoyo mengatakan, masyarakat di Kota Palu dan sekitarnya harus memperingati kejadian itu setiap tahun. "Dengan berbagai kegiatan yang tujuannya adalah pengurangan risiko bencana," katanya, Kamis 28 September 2023 .

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Palu Menyiapkan Perayaan HUT ke-45: Bergerak Semakin Cepat

19 September 2023

Pemerintah Kota Palu Menyiapkan Perayaan HUT ke-45: Bergerak Semakin Cepat

Pemerintah Kota Palu akan memperingati hari ulang tahun ke-45 pada 27 September 2023. Bertepatan dengan peringatan lima tahun bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi pada 2018.

Baca Selengkapnya

Walikota Palu Raih Penghargaan Green Leadership 'Nirwasita Tantra' Kategori Kepala Daerah

31 Agustus 2023

Walikota Palu Raih Penghargaan Green Leadership 'Nirwasita Tantra' Kategori Kepala Daerah

Wali Kota Palu H. Hadianto Rasyid, SE, mendapat penghargaan Green Leadership "Nirwasita Tantra" tahun 2022 Kategori Kepala Daerah dan Pemerintahan Daerah

Baca Selengkapnya

Atlet Juga Harus Berprestasi di Sekolah

4 Agustus 2023

Atlet Juga Harus Berprestasi di Sekolah

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menyambut langsung kedatangan Kontingen Kota Palu yang telah berlaga di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah

Baca Selengkapnya

Wali Kota Palu Lepas 579 Jemaah Haji

31 Mei 2023

Wali Kota Palu Lepas 579 Jemaah Haji

Hadianto Rasyid melepas secara resmi 579 Jemaah Haji, di Asrama Haji

Baca Selengkapnya