Politikus PKS Ini Sempat Heran Ratna Sarumpaet Masuk Tim Prabowo

Senin, 8 Oktober 2018 15:02 WIB

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menjadi keynote speech dalam acara Seminar Nasional bertema "Pernikahan Dini" yang digelar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), di Auditorium Djokoseotono Kampus FHUI, Depok, Jawa Barat, Kamis, 5 Juli 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengaku heran saat Ratna Sarumpaet ditunjuk bagian tim pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Baca juga: Ratna Sarumpaet Tersangka, Begini Ragam Reaksi dari Kubu Prabowo

Hidayat beralasan, Ratna sebelumnya mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012. Hidayat pun mengaku pernah melihat foto Ratna bersama Ahok.

"Saya juga agak aneh ya dia masuk menjadi timses. Pilgub DKI beliau kan pendukung Ahok, beliau pakai baju kotak-kotak, menyatakan akan memenangkan Ahok," kata Hidayat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 8 Oktober 2018.

Ratna Sarumpaet sebelumnya menjadi bagian dari juru kampanye nasional Prabowo-Sandiaga. Belakangan, namanya dicoret setelah ketahuan berbohong ihwal pemukulan dan penganiayaan. Ratna kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Kepolisian Daerah Metropolitan Jaya (Polda Metro Jaya).

Advertising
Advertising

Ratna mengakui telah berbohong soal kasus pemukulan dan penganiayaan yang sebelumnya diklaim terjadi di Bandung pada 21 September lalu. Dia mengaku setelah kepolisian mengungkap bahwa Ratna tak dipukuli, melainkan berada di Rumah Sakit Bina Estetika, Jakarta Pusat, untuk operasi kecantikan.

Namun, Ratna sudah kadung dibela sana-sini. Prabowo dan timnya awalnya paling kencang melakukan pembelaan untuk Ratna. Prabowo bahkan harus menggelar dua kali konferensi pers. Pertama untuk mengungkapkan simpati terhadap Ratna, kedua untuk meminta maaf kepada publik lantaran ikut menyiarkan kabar bohong.

Baca juga: Kubu Jokowi Sebut Kubu Prabowo Pakai Stretegi Politik Mirip Trump

Hidayat tak merinci bagaimana penunjukan juru kampanye nasional dalam Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga. Dia mengklaim, proses penunjukan personel badan pemenangan telah melalui proses komunikasi kendati tidak secara rinci.

"Ya ada tapi kan tidak dijelaskan satu per satu siapa saja," kata dia.

Kendati begitu, Hidayat mengatakan yang terpenting adalah koreksi terhadap posisi Ratna Sarumpaet di tim pemenangan. Menurut dia, kasus Ratna membuktikan siapa pun bisa menjadi korban kebohongan. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini pun optimistis koalisi akan belajar dari pengalaman tersebut.

"Saya yakin itu jadi pelajaran yang sangat serius bagi Pak Prabowo agar ke depannya lebih hati-hati," ujar Hidayat.

Berita terkait

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

10 jam lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

21 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

1 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

1 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

1 hari lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

1 hari lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

1 hari lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

1 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya