Politikus PKS Ini Sempat Heran Ratna Sarumpaet Masuk Tim Prabowo
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Juli Hantoro
Senin, 8 Oktober 2018 15:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengaku heran saat Ratna Sarumpaet ditunjuk bagian tim pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Baca juga: Ratna Sarumpaet Tersangka, Begini Ragam Reaksi dari Kubu Prabowo
Hidayat beralasan, Ratna sebelumnya mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012. Hidayat pun mengaku pernah melihat foto Ratna bersama Ahok.
"Saya juga agak aneh ya dia masuk menjadi timses. Pilgub DKI beliau kan pendukung Ahok, beliau pakai baju kotak-kotak, menyatakan akan memenangkan Ahok," kata Hidayat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 8 Oktober 2018.
Ratna Sarumpaet sebelumnya menjadi bagian dari juru kampanye nasional Prabowo-Sandiaga. Belakangan, namanya dicoret setelah ketahuan berbohong ihwal pemukulan dan penganiayaan. Ratna kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Kepolisian Daerah Metropolitan Jaya (Polda Metro Jaya).
Ratna mengakui telah berbohong soal kasus pemukulan dan penganiayaan yang sebelumnya diklaim terjadi di Bandung pada 21 September lalu. Dia mengaku setelah kepolisian mengungkap bahwa Ratna tak dipukuli, melainkan berada di Rumah Sakit Bina Estetika, Jakarta Pusat, untuk operasi kecantikan.
Namun, Ratna sudah kadung dibela sana-sini. Prabowo dan timnya awalnya paling kencang melakukan pembelaan untuk Ratna. Prabowo bahkan harus menggelar dua kali konferensi pers. Pertama untuk mengungkapkan simpati terhadap Ratna, kedua untuk meminta maaf kepada publik lantaran ikut menyiarkan kabar bohong.
Baca juga: Kubu Jokowi Sebut Kubu Prabowo Pakai Stretegi Politik Mirip Trump
Hidayat tak merinci bagaimana penunjukan juru kampanye nasional dalam Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga. Dia mengklaim, proses penunjukan personel badan pemenangan telah melalui proses komunikasi kendati tidak secara rinci.
"Ya ada tapi kan tidak dijelaskan satu per satu siapa saja," kata dia.
Kendati begitu, Hidayat mengatakan yang terpenting adalah koreksi terhadap posisi Ratna Sarumpaet di tim pemenangan. Menurut dia, kasus Ratna membuktikan siapa pun bisa menjadi korban kebohongan. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini pun optimistis koalisi akan belajar dari pengalaman tersebut.
"Saya yakin itu jadi pelajaran yang sangat serius bagi Pak Prabowo agar ke depannya lebih hati-hati," ujar Hidayat.