Cerita Sutopo Pernah Menolak Tawaran Jadi Humas BNPB

Sabtu, 6 Oktober 2018 09:28 WIB

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memperlihatkan hasil foto bersama Presiden Joko Widodo di kantornya, Jumat, 5 Oktober 2018 (Andita Rahma)

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menjadi buah bibir dalam sepekan ini. Profesionalisme Sutopo sebagai juru bicara BNPB saat terjadi bencana alam membuatnya diundang Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Presiden, kemarin.

Jokowi mengaku kagum dengan dedikasi Sutopo dalam menjalani profesinya sebagai sumber informasi kepada masyarakat saat terjadi bencana. Padahal, di satu sisi, Sutopo menderita penyakit kanker paru-paru stadium 4B.

Baca: Pesan Jokowi kepada Sutopo BNPB: Tetaplah Menjadi Inspirasi

"Ini saya kira sangat menginspirasi kita semuanya, bahwa dalam kondisi beliau yang sakit tetap masih mendedikasikan semangatnya untuk pekerjaan yang digelutinya dalam sekian tahun ini," ucap Jokowi pada Jumat, 5 Oktober 2018.

Perjalan Sutopo hingga menjadi Humas BNPB berawal dari tawaran Kepala BNPB saat itu, Syamsul Maarif. Tepatnya saat Sutopo mendampingi Syamsul bertolak ke Mentawai, Sumatera Barat, yang baru diterjang tsunami pada Oktober 2010. Saat itu, Sutopo merupakan Direktur Pengurangan Risiko Bencana di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). "Saya ditawari dan saya tidak mau," ujar Sutopo dalam wawancara dengan Koran Tempo.

Advertising
Advertising

Sutopo menjadi staf di BPPT sejak 1994. Selama tujuh tahun, alumnus Universitas Gadjah Mada itu diamanatkan di bagian hujan buatan. Pada 2001, Sutopo digeser ke sumber daya alam dan bencana hingga 2010. Lalu Sutopo diangkat menjadi Direktur Pengurangan Risiko Bencana sebelum dia ditawari di Humas BNPB.

Baca: Bahagianya Sutopo Purwo Nugroho Bisa Video Call dengan Raisa

Sutopo saat itu emoh jika harus menjadi humas. Menurut dia, jabatan humas tidak keren lantaran rutinitas pekerjaan yang hanya meliput dan mempublikasikan aktivitas bosnya. "Saya doktor, saya tidak mau," katanya.

Penawaran jadi Humas BNPB serta Kepala Pusat Data dan Informasi datang ketiga kalinya kepada Sutopo. Pada November 2011, Sutopo memutuskan menerimanya. Dia pun dilantik dengan rangkap dua jabatan tersebut.

Sutopo tak menyangka perjalanannya di Humas BNPB akan panjang hingga masuk tahun kedelapan. Dia pun mengaku tidak mempunyai latar belakang komunikasi dan ilmu kehumasan. "Sambil jalan saja," tuturnya.

Baca: Cerita Kegembiraan Sutopo kepada Jokowi

Menurut Sutopo, seorang humas harus mempunyai prinsip. Baginya, humas harus cepat untuk menyebarkan informasi, khususnya saat ada krisis atau bencana dengan mengandalkan data dan fakta.

Dalam kondisi ada bencana, Sutopo mempercepat rilis yang harus disebar kepada wartawan. "Bayangan saya, satu wartawan bisa menjangkau ribuan, bahkan jutaan pembaca. Saya tak mungkin jangkau semua itu," ucapnya.

Sutopo pun mengaku sudah akrab dengan media sejak dia masih di BPPT. Menurut dia, sebagai humas, dia harus menjaga hubungan dengan para jurnalis dan mendata nomor-nomor wartawan untuk menyebarkan informasi kebencanaan.

Menjalani delapan tahun di Humas BNPB, Sutopo pantang merasa jenuh. Menurut dia, tiap seorang harus mampu membesarkan jabatannya, bukan dibesarkan jabatan.

Berita terkait

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Reruntuhan akibat Lontaran Material

23 jam lalu

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Reruntuhan akibat Lontaran Material

Lontaran material akibat erupsi Gunung Lewotobi Lak-laki kali ini mencapai radius 6 kilometer dari puncak.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Gunung Lewotobi Terbaru 10 Orang, PVMBG Naikkan Status Menjadi Awas

1 hari lalu

Korban Tewas Gunung Lewotobi Terbaru 10 Orang, PVMBG Naikkan Status Menjadi Awas

Proses pencarian korban pada puing-puing bangunan yang hancur tertimpa batu-batuan dari puncak Gunung Lewotobi masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya

BNPB Sebut Satu Orang Meninggal Akibat Angin Kencang di Bantul

1 hari lalu

BNPB Sebut Satu Orang Meninggal Akibat Angin Kencang di Bantul

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di musim peralihan dari kemarau ke hujan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

2 hari lalu

Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

BNPB mencatat 1.427 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada Jumat malam, 1 November 2024.

Baca Selengkapnya

Pimpinan KPK Ungkap Konstruksi Perkara Korupsi APD Kemenkes

2 hari lalu

Pimpinan KPK Ungkap Konstruksi Perkara Korupsi APD Kemenkes

KPK telah menetapkan 3 tersangka korupsi APD dan menahan ketiganya, yaitu Ahmad Taufik, Budi Sylvana dan Satrio Wibowo.

Baca Selengkapnya

BNPB Uji Alat Peringatan Dini Bencana Banjir Bandang Kawasan Sekitar Gunung Marapi

7 hari lalu

BNPB Uji Alat Peringatan Dini Bencana Banjir Bandang Kawasan Sekitar Gunung Marapi

Dukungan sistem peringatan dini banjir bandang ini sebagai tindak lanjut bencana yang terjadi pada pertengahan Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Banjir di Kabupaten Mamuju, 321 Rumah Warga Terdampak

11 hari lalu

Banjir di Kabupaten Mamuju, 321 Rumah Warga Terdampak

Banjir terjadi imbas luapan Sungai Leling seusai hujan dengan intensitas tinggi.

Baca Selengkapnya

Sungai Barito Meluap, BNPB: Enam Kecamatan di Murung Raya Kalimantan Tengah Terendam Banjir

15 hari lalu

Sungai Barito Meluap, BNPB: Enam Kecamatan di Murung Raya Kalimantan Tengah Terendam Banjir

Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Barito di Kalimantan Tengah meluap. Banjir merendam enam kecamatan.

Baca Selengkapnya

Lereng Gunung Agung Kebakaran, Berikut Kejadian Serupa Sejak 2011

16 hari lalu

Lereng Gunung Agung Kebakaran, Berikut Kejadian Serupa Sejak 2011

Gunung Agung kebakaran di kawasan hutan di sekitar Pura Pengubengan pada ketinggian kurang lebih 2.000 mdpl. Bukan kali pertama kejadian ini.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Kucurkan Rp16 M untuk Program RICD di Indonesia

19 hari lalu

Uni Eropa Kucurkan Rp16 M untuk Program RICD di Indonesia

Uni Eropa memberikan dana sebesar 1 juta untuk RICD yakni perangkat yang dirancang untuk mengantisipasi, dan merespons pengungsian akibat iklim

Baca Selengkapnya