Timses Akan Laporkan yang Seret Jokowi di Kasus Ratna Sarumpaet

Reporter

Dewi Nurita

Kamis, 4 Oktober 2018 08:24 WIB

Kiri: foto Ratna Sarumpaet dengan wajah lebam yang diakuinya akibat penganiayaan, disebar lewat akun Twitter Rachel Maryam pada awal Oktober 2018. Kanan: Foto Ratna yang diambil pada 9 April 2018. Twitter.com/cumarachel (kiri) ; TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - KH Ma'ruf Amin Ade Irfan Pulungan mengatakan tim-nya akan melaporkan pihak yang menyudutkan pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin kepada Mabes Polri sehubungan dengan berita bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet.

"Berdasarkan pertimbangan hukum dan fakta-fakta, kami akan melaporkan pihak-pihak yang menyudutkan pasangan calon Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin kepada Mabes Polri," kata Irfan di Posko Cemara, Jakarta pada Rabu malam, 3 Oktober 2018.

Baca: Ratna Sarumpaet: Saya Adalah Pencipta Hoax Terbaik

Menurut Irfan, tindakan membuat dan menyebarkan berita bohong adalah perbuatan pidana sebagaimana diatur dalam pasal 28 ayat 2 Juncto Pasal 45 ayat 2 UU No. 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Tim sukses Jokowi-Ma'ruf juga akan meminta Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu untuk mengkaji kemungkinan adanya pelanggaran kampanye yang dilakukan Ratna selaku juru kampanye Badan Pemenangan Nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. “Sebagai jurkam, dia (Ratna Sarumpaet) membuat kebohongan untuk meraih simpati masyarakat dan membentuk opini masyarakat yang bertujuan menguntungkan pasangan capres Prabowo - Sandi," ujar Irfan.

Advertising
Advertising

Baca:Prabowo Minta Maaf Ikut Menyuarakan Kabar Bohong Ratna Sarumpaet

Tim advokasi dan hukum Jokowi - Ma'ruf juga akan meminta Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat memeriksa dugaan adanya keterlibatan anggota DPR yang turut menyebarkan berita bohong itu karena tidak patut, tidak etis sebagai wakil rakyat.

Sejumlah politikus di kubu Prabowo berang dengan kabar penganiyaan terhadap Ratna Sarumpaet. Prabowo sampai menggelar konferensi pers pada kemarin, 2 Oktober 2018. Prabowo menilai penganiaya seniman teater itu pengecut. Alasannya, kekerasan dilakukan terhadap perempuan berusia 70 tahun. Tindakan ini, kata Prabowo, mengancam keberlangsungan demokrasi.

Simak: Kata Ma'ruf Amin Soal Hoax Penganiayaan Ratna Sarumpaet ...

Oleh kubu Jokowi, pernyataan Prabowo itu dinilai secara tidak langsung telah menuduh Pemerintahan Jokowi dengan kata-kata pengecut karena melakukan kekerasaan, bahkan menganiaya perempuan berusia 70 tahun yang memperjuangkan demokrasi dan keadilan.

Rabu sore, 3 Oktober 2018, Ratna Sarumpaet mengaku telah berbohong tentang kasus penganiayaan yang menimpanya. Ibunda aktris Atiqah Hasiholan itu tidak pernah dianiaya. Luka lebam di wajahnya bukan karena dipukuli tapi karena menjalani operasi sedot lemak di Rumah Sakit Bina Estetika di Menteng, Jakarta.

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

42 menit lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

58 menit lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

2 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

4 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

5 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

5 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

9 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

11 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya